Wabup: Ramadan Momentum Kebangkitan dari Covid-19

Kamis 22-04-2021,11:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN - Tahun ini menjadi tahun kedua bulan suci Ramadan di tengah pandemi Covid-19. Namun berbeda dengan tahun lalu, tahun ini, aktivitas ibadah dapat dilaksanakan secara berjamaah, seperti Salat Tarawih boleh dilaksanakan berjamaah di masjid dan langgar-langgar dengan menerapkan protokol kesehatan.

Selain itu, Indonesia pun tengah bergerak menuju tercapainya herd immunity dan pemulihan perekonomian pada akhir tahun 2021. Menurut Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda SH MSi, momen Ramadan di tengah pandemi dan dalam situasi dibatasi berbagai kegiatan, kewajiban umat Muslim dalam melaksanakan ibadah puasa diharapkan bisa lebih fokus dan disiplin.

Wabup Edo menuturkan, Ramadan kali ini juga menjadi momentum baik untuk instropeksi diri, tidak sekadar berpuasa namun diharapkan dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT melalui berbagai ujian, salah satunya pandemi Covid-19.

“Sehingga apa yang dijalani dalam waktu sebulan ke depan dapat menjadikan pribadi yang lebih bertaqwa. Sesuai dengan tujuan dari perintah berpuasa itu sendiri,” ujar Wabup Edo di hadapan jamaah Masjid Al-Hidayah Desa/Kecamatan Nusaherang usai melaksanakan Salat Tarawih dalam agenda Tarawih Keliling (Tarling), kemarin (21/4).

Selanjutnya juga mengingatkan, agar seluruh masyarakat mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak merencanakan mudik. Ia menegaskan, larangan mudik sebagai upaya pemerintah menekan penyebaran virus dan langkah pemulihan dari Covid-19.

“Pemerintah memahami berkumpul bersama keluarga, terutama setelah sebulan berpuasa. Tentu diharapkan masyarakat mampu menahan diri untuk tidak mudik dulu demi menanggulangi dan memutus penyebaran mata rantai Covid-19. Agar pandemi ini cepat berakhir, dan kita bisa kembali ke situasi normal senormal-normalnya,” tuturnya.

Wabup meminta masyarakat lebih bersabar dan turut bekerja sama untuk mempercepat pemulihan. Terlebih, momentum Ramadan adalah waktu yang baik untuk saling mengasihi, saling berempati, serta saling toleransi antar sesama.

“Harus mulai dari diri kita sendiri. Mari jadikan bulan Ramadan tahun ini sebagai penempaan sikap optimis kita, sehingga kondisi bisa kembali pulih,” tandasnya.

Tampak hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Nusaherang beserta jajaran, Babinsa dan Babinkamtibmas setempat, jajaran DKM Al-Hidayah, lembaga desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Karang Taruna. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait