Radarkuningan.com - Radiasi baterai HP dalam kondisi di bawah 10 persen dikabarkan mencapai 1.000 kali lebih kuat. Sehingga sangat berbahaya.
Dalam sebuah poster digital, nampak klaim yang menyebutkan bahwa dalam kondisi baterai di bawah 10 persen, radiasi akan sangat kuat.
Karena itu, dikhawatirkan efeknya kepada manusia atau pemilik ponsel itu. Narasi pada poster digital itu, juga mengklaim radiasi pada kondisi baterai HP sedang dibawah 10 persen dapat mengeluarkan radiasi seribu kali lebih kuat.
Pada bagian ujung kanan poster digital itu, tertera watermark sebuah situs kesehatan.
BACA JUGA:117 Siswa Berkebutuhan Khusus Bersaing di O2SN Kabupaten Kuningan
Dilansir dari Jabar Saber Hoax, narasi tersebut adalah keliru. Pada rilis tersebut disebutkan, Ketua Departemen Fisika Kedokteran Klaster Medical Technology IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prasandhya Astagiri Yusuf memberi penjelasan.
Bahwa, seluruh ponsel komersial harus memenuhi syarat batas keamanan untuk konsumen. Untuk lolos syarat tersebut, seluruh ponsel diuji termasuk tingkat radiasi dalam keadaan baterai penuh hingga habis.
Dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, ponsel memancarkan radiasi non-pengion tingkat rendah saat digunakan.
Jenis radiasi yang dipancarkan oleh telepon seluler disebut juga sebagai energi frekuensi radio (RF).
BACA JUGA:Semarak Idemitsu bLU cRU Yamaha Sunday Race, Momen bLU cRU Jadi Magnet Kemeriahan
Para ahli FDA yang terdiri dari dokter, ilmuwan, dan insinyur secara teratur telah menganalisis studi ilmiah dan publikasi untuk meneliti efek paparan energi frekuensi radio dari ponsel terhadap kesehatan.
Hasilnya, berdasarkan bukti ilmiah selama hampir 30 tahun, tidak ada kaitan antara paparan energi frekuensi radio dari penggunaan ponsel dengan masalah kesehatan, seperti kanker.
Kesimpulannya, narasi yang mengklaim jika kondisi baterai HP sedang dibawah 10 persen dapat mengeluarkan radiasi seribu kali lebih kuat adalah keliru (misleading content). (yud)