Radarkuningan.com, KUNINGAN - Seorang pedagang pisang asal Desa Singkup, Kecamatan Japara, bernama Uti (65) yang sempat dikabarkan hilang sejak hari Sabtu kemarin, akhirnya ditemukan sudah meninggal dunia di areal kebun bambu desa setempat pada Minggu (3/7) siang.
Uti ditemukan warga di rumpun bambu oleh dua warga Kelurahan Citangtu, Kecamatan Kuningan, pada Minggu siang sekitar pukul 11.00. Saat itu, keduanya sedang mencari cangkilung atau ulat kecil di batang bambu, menemukan Uti dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Karena takut, keduanya lalu menuju pemukiman warga Singkup dan bertemu pria bernama Amsor.
BACA JUGA:Geger.... Pergi dari Sabtu Pagi, Pedagang Pisang Tak Kunjung Pulang
Amsor yang mendapat kabar soal penemuan sosok manusia di rumpun bambu segera melapor ke aparat desa. Warga dan aparat desa yang sedang melakukan pencarian hilangnya Uti lalu menuju lokasi yang disebut kedua pencari Cangkilung tersebut yaitu daerah Jengkol Made yang berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman warga
Tak berapa lama petugas dari Polsek Jalaksana juga tiba di lokasi kejadian. Dari hasil pemeriksaan terhadap tubuh pria malang tersebut, tak ditemukan adanya luka luka. Diduga penyebab kematian Uti karena faktor penyakit dan usia. Akhirnya jenazah korban dibawa ke rumahnya untuk kemudian dimakamkan di TPU Desa Singkup.
BACA JUGA:Jeniper Sumbang 11 Karung Kulit Jeruk untuk Eco Enzyme
Kepala Desa Singkup Mas'ud membenarkan soal sudah ditemukannya salah seorang warganya yang dilaporkan hilang sehari sebelumnya. Mas'ud mengatakan, sesosok tubuh yang ditemukan di rumpun bambu tersebut memang bernama Uti. "Pak Uti sudah ditemukan namun dalam kondisi meninggal. Kami langsung melakukan evakuasi ke rumahnya. Atas kesepakatan kekuarganya, almarhum langsung dimakamkan," ujar Mas'ud.
Seperti diberitakan sebelumnya, Warga Singkup, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan, dibuat geger. Pasalnya, salah satu warganya bernama Uti (65) belum pulang ke rumahnya sejak Sabtu (2/7/2022) pagi. Karuan kabar ini membuat warga Singkup melakukan pencarian ke berbagai tempat di sekitar desa tersebut. Namun hingga Minggu (3/7) pagi, keberadaan Uti belum juga ditemukan.
BACA JUGA:Makna Jersey Tandang Baru Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF U-19
Setelah semalaman melakukan pencarian dan hasilnya nihil, Kepala Desa Singkup, Mas'ud kembali mengumpulkan warganya di alun alun desa untuk meneruskan pencarian Ut, Minggu pagi. Ratusan warga sepakat kembali mencari. "Kami urun rembug tadi malam. Dan kami sepakat untuk melakukan pencarian kembali Bapak Uti hari ini. Warga sendiri kompak ikut serta dalam pencarian ini," ungkap Kades Mas'ud, Minggu (3/7/2022) usai memimpin apel pencarian.
Selain turun langsung, pihak desa juga melaporkan hilangnya Uti ke pihak kepolisian lantaran sudah melewati batas 1 x 24 jam. "Ya kami sudah membuat laporan ke SPKT Kepolisian untuk melaporkan hilangnya Bapak Uti," ujar Irman, perangkat desa yang ditugaskan untuk membuat laporan orang hilang.
BACA JUGA:Anna Colin
Istri Uti, Emoh memgatakan jika suaminya pergi dari rumah untuk melihat pisang di kebun milik warga yang sudah dibelinya pada hari Sabtu pagi.
"Hari Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 suami saya pamitan mau lihat pisang yang sudah dibeli di kebun warga. Karena memang sudah terbiasa mencari dagangan, saya tidak menanyakan lokasi atau kebun siapa yang akan dituju. Biasa sebelum dzuhur, suami saya sudah pulang. Tapi sampai Maghrib, kok belum juga datang. Setelah Isya baru saya lapor ke Pak Kuwu kalau suami belum pulang ke rumah," jelas Emoh dengan menahan tangis.
BACA JUGA:Sejarah Desa Cipetir, Pohon Besar yang Bisa Menarik Petir