Kegiatan itu, diprakarsai oleh pengusaha Arab Saudi bernama Abdul Rahman Fakieh pada 1986. Dia sangat antusias proyek tersebut sehingga rutin meninjau setiap hari setelah salat subuh.
Sosok Bung Karno sebagai seorang pemimpin gerakan negara Non-Blok begitu dihormati dunia, termasuk Arab Saudi.
Raja Fahd bin Abdulaziz al Saud yang berkuasa pada dekade 1980 termasuk salah satu pengagum Bung Besar.
Atas jasa tersebut, Raja Fahd kemudian mengubah nama pohon tersebut menjadi “Pohon Soekarno” untuk jejeran pohon yang hingga kini terlihat menghijaukan Padang Arafah.
Pohon mimba dikenal memiliki habitat di tanah yang agak tandus. Pohon tersebut juga umumnya ditemukan di tempat yang sangat kering, di pinggir jalan, atau di hutan yang terbuka.
BACA JUGA:Qurban Dulu atau Aqiqah? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Tidak heran, pohon tersebut dapat tumbuh subur di Arab Saudi, terutama di Padang Arafah yang tandus.
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Azadirachta indica Juss ini merupakan pohon tempat berlindung hewan ternak seperti kambing, sapi, dan rusa.
Kandungan zat azadirachtin pada biji dan daun pohon mimba membuat pohon dan daun ini memiliki rasa yang sangat pahit.
Namun, di balik rasa pahit tersebut, kandungan zat ini efektif dijadikan sebagai pestisida dan insektisida.
Zat azadirachtin ini tidak langsung mematikan serangga, namun mempengaruhi selera makannya, sehingga lama kelamaan serangga bisa mati.
Pohon mimba ini, di Arab Saudi sejak lama dikenal dengan nama Pohon Soekarno dan ada di Padang Arafah. (dun)