Sementara manfaat pemilu, diterangkan Sekda Dian, merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat, sarana untuk melakukan pergantian pemimpin secara konstitusional.
Juga sebagai sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh legitimasi, dan sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam proses politik.
“Kepada para pelajar mengingatkan jadilah pemilih cerdas, pemilih muda selayaknya menjadi pemilih cerdas," pesannya.
Ditegaskan Sekda Dian, sebelum memilih, pemilih cerdas akan mencari informasi sebanyak mungkin tentang pilihan yang akan dipilih.
"Dan pemilih cerdas akan memilih pemimpin berkualitas,” tegasnya.
Pemilih pemula juga selayaknya turut berpartisipasi dalam pemilu, disebutkan Sekda Dian, di antaranya memantau penghitungan suara di TPS.
Juga bisa terlibat dalam menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara di luar TPS, menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran penyimpangan atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan suara kepada KPPS.
Selain itu, mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS melalui saksi peserta pemilu atau pengawas pemilu yang hadir.
BACA JUGA:Pabrik Pengolah Kayu di Desa Susukan Terbakar, Pemilik Ungkap Kronologi kejadian
"Apabila terhadap ada hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan," paparnya.
Selain itu, bisa berpartisipasi dalam sosialisasi pemilu, pendidikan bagi pemilih, survei atau jajak pendapat tentang pemilu, dan penghitungan cepat hasil pemilu.
Sementara itu, Ketua Democracy Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Kabupaten Kuningan Oon Mujahidin SPdI, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Pendidikan politik bagi pemilih pemula, khususnya kaum pelajar, dinilainya sangat bermanfaat pada pemilu 2024.
BACA JUGA:Terbakar, Televisi dan DVD Milik Misdi Meledak
“Dengan kegiatan ini akan memberikan pengetahuan kepada pelajar, sehingga pada pemilu yang akan datang mereka pun akan menentukan pilihannya sesuai hati nurani,” harap Pecoy, sapaan akrabnya.*