MAJALENGKA, RADARKUNINGAN.COM - Meski sudah ada akses jalan tol, tetapi Bandara Kertajati masih disebut jauh dari kota besar.
Dari Kota Bandung misalnya, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati memiliki jarak 98 kilometer dengan waktu tempuh 1,5 jam.
Sedangkan dari Kota Cirebon, Bandara Kertajati memiliki jarak kurang lebih 55 kilometer dengan waktu tempuh 45 menit sampai dengan 1 jam.
Para penumpang khususnya dari Bandung menyatakan bahwa kini perjalanan menggunakan pesawat terbang harus menuju ke bandara yang jaraknya cukup jauh.
BACA JUGA:Kenapa Semangka Jadi Simbol Palestina, Ternyata Sudah Digunakan Sejak 1960
Sebab, sudah tidak ada lagi penerbangan pesawat jet di Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung (BDO).
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagyo juga sempat menyebut bahwa bandara ini dibangun di luar kehidupan.
Sebab, lokasinya jauh dari mana-mana yakni di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Dia lebih setuju bila bandara ini harusnya dibangun di Kabupaten Karawang.
Kendati demikian, persepsi tersebut dianggap tidak sepenuhnya benar. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menegaskan, Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk yang besar sangat perlu memiliki bandara yang berukuran besar pula.
BACA JUGA:Jadwal Penerbangan Bandara Kertajati Hari Ini 4 November 2023, Bali dan Medan Favorit
Sementara Bandara Husein Sastranegara berada di Kota Bandung dan sulit untuk dikembangkan, baik karena faktor alam maupun lahan.
"Bandara Husein itu ada di cekungan, sehingga ada aspek keselamatan yang perlu diperhatikan. Juga kepadatan penduduk, jadi tidak bisa dikembangkan," kata menhub saat berkunjung ke Bandara Kertajati.
Ditegaskan dia, bandara ini bukan hanya mengenai Kota Bandung dan sekitarnya. Tetapi Provinsi Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.
Sebab, selama ini masyarakat Cirebon, Brebes, Tegal dan sekitarnya harus ke Jakarta untuk melakukan perjalanan udara. Sementara di sisi lain, Bandara Husein Sastranegara juga terbatas.