BANDUNG, RADARKUNINGAN.COM - Bandara Kertajati perlu dioptimalkan agar ramai dengan penumpang penerbangan, salah satunya adalah Bandara Halim Perdanakusuma juga perlu ditutup.
Pasalnya, tanpa pennutupan Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka akan sulit untuk optimal.
Usulan ini, disampaikan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Husin. Menurut dia, Bandara Halim Perdanakusuma adalah milik TNI Angkatan Udara.
Statusnya, sebenarnya sama dengan Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO) yang juga milik TNI AU.
BACA JUGA:Setelah Bandung, Penerbangan di Bandara Soetta Diincar untuk Pindah ke Kertajati, Rute Ini
Fungsi kedua bandara tersebut, seharusnya bukan untuk penumpang. Tetapi logistik dan keperluan TNI AU.
"Ini belum usulan resmi, tapi Bandara Halim Perdanakusuma memang perlu ditutup kalau Kertajati mau ramai," tegas Husin, dilansir dari kanal informasi Pemprov Jabar, Minggu, 5, November 2023.
Menurut dia, selama ini perbandingan yang dinarasikan adalah jarak dan waktu tempuh dari Bandung ke Bandara Kertajati dan Bandara Soekarno Hatta.
Semua seolah lupa bahwa ada Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur yang jaraknya 140 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam.
BACA JUGA:Potret Boeing 777-300 ER Garuda Indonesia di Bandara Kertajati, Penerus Queen of The Sky
Dengan jarak dan waktu tempuh tersebut, selisihnya hanya 30 menit dengan ke Bandara Kertajati.
Kemudian di Bandara Halim Perdanakusuma juga tersedia pilihan maskapai dan rute penerbangan yang lebih banyak.
"Husein kan sudah ditutup (untuk pesawat jet). Kita lihat penerbangan di Bandara Kertajati belum maksimal, padahal Huseinnya sudah ditutup," katanya.
Husin melihat ada fenomena sebagian masyarakat dari Bandung beralih menggunakan Bandara Halim Perdanakusuma.
BACA JUGA:Sudah Ada Tol, Bandara Kertajati Masih Disebut Jauh, Pj Gubernur: Bandingkan dengan Bandara Soetta