Dengan investor asing memiliki sebagian saham Bandara Kertajati, diharapkan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta promosi untuk bandara tersebut.
Sebab, investor-investor asing ini tentu memiliki jejaring, kapabilitas, dana, hingga mitra yang dapat membantu mendongkrak kinerja bandara baik dari sisi pelayanan maupun trafik.
"Tandanya Bandara Kertajati ini eksis secara internasional, fisibel untuk dikembangkan. Akhirnya membangkitkan ekonomi Indonesia," katanya.
Budi menuturkan, keberadaan Bandara Kertajati juga bisa memicu pertumbuhan ekonomi bagi daerah-daerah penyangga seperti Cirebon, Majalengka, Brebes, dan Tegal.
BACA JUGA:Jadwal Penerbangan Bandara Kertajati Hari Ini 4 November 2023, Bali dan Medan Favorit
Budi pun mencontohkan, sebelum Bandara Kertajati beroperasi penuh pada akhir Oktober 2023, sudah banyak wisatawan asing asal Malaysia yang sudah melakukan penerbangan di bandara tersebut.
Ia merasa optimis jika jumlah okupansi penerbangan di Bandara Kertajati akan meningkat dalam beberapa waktu ke depan.
"Kertajati bukan Kertajatinya sendiri, tetapi secara lebih regional dia melayani Bandung Raya, Sumedang, Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal, Tasik dan Garut. Sehingga captive dari jumlah penduduk itu berbanding lurus dengan jumlah yang akan terbang," ucap dia.
Bandara Kertajati berdiri di atas kawasan seluas 1.000 hektare, saat ini dilengkapi dengan terminal penumpang pesawat berkapasitas 5,6 juta penumpang per tahun.
BACA JUGA:5 Wisata Kuningan Dekat Bandara Kertajati, Ada Danau Sebening Kaca, Yuk Liburan!
Landas pacu atau runway Kertajati berukuran 3.000 x 60 meter sehingga dapat mengakomodir penerbangan pesawat berbadan lebar (widebody).
Konsep multi-airport system yang dikembangkan PT Angkasa Pura II adalah menyinergikan empat bandara yaitu Kertajati (Majalengka), Husein Sastranegara (Bandung), Halim Perdanakusuma (Jakarta) dan Soekarno-Hatta.
Keempat bandar udara itu, saling mendukung di mana traffic penumpang dan penerbangan terdistribusi dengan baik.
Strategi pengembangan Kertajati, antara lain, akan mengarah ke konsep aerocity, di mana akan dibangun kawasan komersial, perhotelan, perkantoran, hingga fasilitas pemberangkatan jemaah haji.
BACA JUGA:Cara Menhub Budi Karya Agar Bandara Kertajati Tak Mati Suri Lagi
Di samping itu, pengembangan juga akan mencakup peningkatan kapasitas sisi udara seperti taxiway dan apron, lalu sisi darat yakni terminal penumpang pesawat, serta pengembangan kawasan logistik.