Harimau Sumatera Sesungguhnya Harimau Sunda, Kok Bisa? Begini Penjelasannya

Kamis 09-11-2023,22:03 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Adanya penelitian ini, sempat membuat wacana berkembang untuk mengisi kepunahan Harimau Jawa dan Bali dengan kerabatnya dari Sumatera.

Tetapi hal ini sepertinya tidak memungkinkan, mengingat di Pulau Jawa nyaris sudah tidak ada kawasa hutan yang dapat menjadi tempat tinggal harimau. Hal tersebut tidak lepas dari pembukaan lahan hingga satwa yang menjadi mangsanya.

Bahkan masalah ruang hidup harimau juga menjadi masalah di Sumatera karena makin berkurangnya hutan dan konflik dengan manusia. 

Seperti diketahui, Harimau Jawa sudah divonis punah pada tahun 1980-an. Sedangkan Harimau Bali divonis punah pada tahun 1940-an. Hal ini tidak lepas dari perburuan besar-besaran yang dilakukan oleh Belanda.

BACA JUGA:Harimau Sunda Terakhir yang Tinggal Berjumlah 371 Ekor

Mereka menginvasi dan melakukan pembukaan lahan, juga menawarkan sejumlah uang kepada mereka yang berhasil menangkap harimau di alam liar. 

Pada era 1830 -1870, konflik antara harimau dengan manusia sedang panas-panasnya. Hanya dalam tahun 1855 saja, sebanyak 147 orang di Priangan (Jawa Barat) tewas dimangsa harimau (Boomgaard, 2001).

Pemerintah kolonial Belanda, yang tidak dicekam mitos-mitos tentang harimau memimpin pembantaian besar-besaran harimau di Jawa dan Bali, seiring dengan pembukaan lahan pertanian dan permukiman yang merangsek ke hutan. Hal ini diteruskan setelah era Belanda.

Masalah perburuan liar, deforestasi dan lainnya, mau tidak mau turut berperan terhadap Harimau Jawa yang telah dinyatakan punah.

BACA JUGA:Pengalaman Pendaki Gunung Ciremai Bertemu Harimau Jawa Tahun 2002, Suaranya Bikin Dada Bergetar

Sehingga kini hanya ada sub spesies Harimau Sunda yang tersisa di alam liar yakni Herimau Sumatera. 

Kategori :