Sukabumi, RADARKUNINGAN.COM - Rencana pembangunan Bandara Baru Sukabumi kembali menjadi perbincangan usai Menko Marves Ad Interim, Erick Thohir mengungkit proyek yang belum terealisasi itu.
Rencana lama yang kembali dihembuskan tersebut menuai kritik lantaran pemerintah baru saja mengoperasikan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Bandara Kertajati yang baru saja beroperasi ini, bahkan masih ngos-ngosan karena pergerakan pesawat maupun jumlah penumpang masih jauh di bawah kapasitas sesungguhnya.
Dalam pernyataannya, Erick Thohir menyebut bahwa ada 2 proyek pemerintah yang belum direalisasikan dari 11 perencanaan.
BACA JUGA:11 Penerbangan ke 4 Tujuan di Bandara Kertajati Hari Ini, Ada Apa Saja?
Yang pertama adalah Bandara Baru di Kabupaten Sukabumi dan kedua konektivitas dengan wilayah perbatasan Timor Leste.
Rencana membangun Bandara Sukabumi tersebut memang sudah lama digaungkan termasuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Dalam dokumen pemberitaan, Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar pada tahun 2017 bahwa menyatakan bahwa rencana pembangunan Bandara Sukabumi di Citarate, Kecamatan Ciracap serius dilakukan.
Padahal waktu itu, Bandara Kertajati belum selesai dibangun dan baru saja diresmikan pada tahun 2018.
Deddy Mizwar menyebut, pembangunan Bandara Sukabumi merupakan penunjang kebutuhan dari pariwisata Geo Park Ciletuh.
Lebih dari 5 tahun rencana tersebut tenggelam, belakangan kembali menjadi perbincangan.
Wacana Bandara Sukabumi menarik perhatian publik, lantaran Provinsi Jawa Barat (Jabar) baru saja mengaktifkan Bandara Kertajati.
Sejumlah pengamat dan pengusaha penerbangan pun mengkritisi usulan adanya Bandara Sukabumi yang berpotensi mengulang Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati jilid 2.
BACA JUGA:Bandara Kertajati Baru Beroperasi, Muncul Bandara Sukabumi, Susi Pudjiastuti pun Berang