Bandara Sukabumi Disebut Mendukung Pariwisata, Susi Pudjiastuti: Pangandaran is closer to Christmas Island
Rencana pembangunan Bandara Sukabumi dipersoalkan banyak pihak. Foto hanya ilustrasi.-Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com
Sukabumi, RADARKUNINGAN.COM – Baru-baru ini rencana pembangunan Bandara Sukabumi kembali menjadi perbincangan hangat, terutama setelah dipantik pernyataan Menko Marves Ad Interim, Erick Thohir.
Menteri BUMN itu, awalnya menyinggung terkait daftar 11 proyek yang 2 diantaranya belum dilaksanakan pemerintah dan salah satunya adalah pembangunan Bandara Sukabumi.
Rupanya, Bandara Sukabumi ini, merupakan rencana lama yang perkembangannya tidak terlihat bakal mendekati terealisasi.
Namun, kemunculan nama bandara di Kabupaten Sukabumi ini justru membuat pemerhati penerbangan hingga pemilik maskapai langsung melontarkan kritik.
BACA JUGA:Bandara Kertajati Baru Beroperasi, Muncul Bandara Sukabumi, Susi Pudjiastuti pun Berang
Pemilik Maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti bahkan menyebut bahwa pemerintah hanya terus membangun bandara, tetapi tidak melakukan apa-apa untuk maskapai penerbangan dan rute penerbangannya.
"Building Airport is nothing to do with Airline and their flight,” tulis Susi Pudjiastuti menanggapi kritik serupa yang dilontarkan pemerhati penerbangan, Alvin Lie.
Kendati demikian, ada juga yang sepakat dengan pembangunan Bandara Sukabumi, tetapi hubungan bisnis dan pariwisata dengan Australia berjalan dengan baik. Apalagi jarak antara Sukabumi dan Australia lebih dekat.
Kendati demikian, Susi Pudjiastuti yang dikenal dengan maskapai penerbangan perintis di wilayah timur Indonesia tetap tidak setuju dengan argument tersebut.
BACA JUGA:Mengusir Sepi di Bandara Kertajati, 4 Rute Penerbangan Jadi Andalan
Apalagi, Kabupaten Pangandara jauh lebih dekat jaraknya bila bicara soal pariwisata dan jarak ke Australia. “Pangandaran is closer to Christmas Island (Pangandara lebih dekat ke Pulau Natal),” tulis Susi.
Bahkan, Susi Pudjiastuti meminta agar pemerintah stop membangun bandara. Yang perlu dilakukan adalah menggunakan uang tersebut untuk menghidupkan konektivitas penerbangan.
Hal tersebut jauh lebih penting untuk menghidupkan konektivitas tersebut, bahkan bisa untuk 5 tahun bahkan 10 tahun di seluruh Indonesia.
"Stop bangun Bandara pake uangnya buat menghidupkan penerbangannya. Uang satu bandara besar bisa buat connectivity seluruh bandara yang telah dibangun kalau bandara besar cukup untk 5 thn bahkan mungkin 10 tahun penerbangan perintis/ feeder seluruh Indonesia," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: