Para Peneliti dari Luar Negeri Membantah Keras Tentang Temuan Sample DNA Harimau Jawa di Sukabumi!
penemuan dna harimau jawa dibantah peneliti luar negeri-Foto via Wildfact-radarkuningan.disway.id
RADARKUNINGAN.COM - Setelah beberapa dekade mengalami kepunahan, Harimau Jawa atau Panthera Tigris Sondaica tiba-tiba kembali menjadi perbincangan hangat di Indonesia bahkan dunia.
Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) mengklaim bahwa mereka menemukan bukti DNA yang mengindikasikan kemungkinan adanya Harimau Jawa yang masih hidup.
Tentunya hal ini telah memberikan harapan baru bagi para ahli dan penggemar satwa liar.
Namun, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Oryx oleh Wirdateti dan timnya pada tahun 2024 mempertanyakan klaim tersebut.
BACA JUGA:Kisah Potongan Kepala Harimau Jawa Gunung Ciremai, Diawetkan dengan Garam, Dipakai Bermain Anak-anak
Sebelumnya, para ilmuwan telah sepakat bahwa Harimau Jawa telah punah sejak tahun 1980-an.
Akan tetapi, laporan tentang penampakan dan kesaksian warga masih muncul dari waktu ke waktu.
Hal inilah yang menjadi desas desus tentang kembalinya Harimau Jawa dari kepunahan. Bahkan statement ini pun diperkuat dengan temuan sehelai bulu yang diduga milik Harimau Jawa di, Sukabumi.
Klaim BRIN tentang penemuan DNA dari bulu tersebut mirip dengan Harimau Jawa telah memberikan dorongan baru dalam upaya pencarian untuk membuktikan bahwa spesies ini mungkin masih bertahan di habitat alaminya di Pulau Jawa, Indonesia.
BACA JUGA:Lama Dinyatakan Punah, Begini Mitos dan Legenda Harimau Jawa Dalam Kebudayaan Masyarakat Jawa
Namun, penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti internasional, yang beranggotakan Zheng-Yan Sui, Nobuyuki Yamaguchi, Yue-Chen Liu, Hao-Ran Xue, Xin Sun, Philip Nyhus, dan Shu-Jin Luo, telah membantah klaim BRIN tersebut.
Mereka menyatakan bahwa tidak ada bukti yang meyakinkan untuk mendukung keberadaan Harimau Jawa.
Penelitian mereka menyoroti masalah metodologis dan data yang mendasari klaim BRIN.
Salah satu argumen utama dari penelitian tersebut adalah bahwa sampel DNA yang digunakan oleh BRIN mungkin bukan berasal dari Harimau Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: