Kuningan, RADARKUNINGAN.COM – Bukit kembar di Jalan Lingkar Timur Kuningan sempat dikira mengalami longsor, karena material tanah yang menutup akses jalan raya tersebut.
Bahkan foto bukit kembar Jalan Lingkar Timur Kabupaten Kuningan juga sempat beredar di media sosial dengan narasi mengalami longsor.
Padahal yang terjadi sebenarnya bukan longsor ataupun pergerakan tanah. Di lokasi tersebut memang masih berlangsung pekerjaan pengupasan bukit.
Tindakan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor dengan membuat kemiringan bukit menjadi lebih landai.
BACA JUGA:Bukit Kembar Jalintim Sudah Mulai Landai, Dibikin Terasiring Empat Trap, Kontraktor Kebut Pengupasan
Untuk sementara selama ada pekerjaan, akses jalan dari Garatengah maupun Karangmangu belum dibuka untuk umum.
Pihak rekanan yakni PT Feri dari Bandung masih melakukan pengupasan bukit untuk mengubah kemiringan menjadi lebih landai.
Dari pantauan radarkuningan.com, terdapat 4 alat berat dan beberapa kendaraan dump truk pengangkut tanah diterjunkan ke lokasi oleh kontraktor.
Pengerahan alat berat diharapkan dapat mempercepat proses pemapasan bukit kembar. Sehingga dapat selesai sesuai dengan target dan kembali digunakan masyarakat.
Pembiayaan untuk pemapasan bukit kembar Jalintim berasal dari Kementrian PUPR sebesar Rp8 miliar.
Tujuannya agar tidak terjadi longsor yang bisa menutupi badan jalan. Bukit yang sebelumnya menjulang tinggi di sisi dan kanan badan jalan, kini nampak mulai landai.
Pengupasan bukit kembar dibuat menjadi empat trap. Trap pertama mundur satu meter dari titik awal, trap kedua dan ketiga mundur 2 meter. Sedangkan trap terakhir atau 4 hanya dimundurkan 1 meter saja.
Penutupan ruas jalan Garatengah-Karangmangu berimbas terhadap kepadatan volume kendaraan di jalan nasional Kuningan-Cirebon. Hampir setiap hari terjadi kemacetan di sejumlah titik.