Alasan Kenapa Tol Cisumdawu Dibangun Terowongan Kembar, Bukit Tidak Bisa Diratakan karena Makam Keramat?

Selasa 02-01-2024,09:51 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) Kementerian PUPR, Fahmi Aldiamar menjelaskan, terowongan kembar Tol Cisumdawu dibangun sebagai jalan pintas atau shortcut.

Apalagi di sekitar Desa Pamulihan lahannya didominasi topografi daerah pegunungan, bukit dan jurang.

Kondisi topografi tersebut tidak memungkinkan dibangun jalan yang mengelilingi bukit, karena akan sangat terjal dan berkelok.

Membangun jalan yang mengelilingi bukit tersebut justru akan menjadikannya sangat terjal, berkelok dan berada di tepi jurang curam.

BACA JUGA:Tips Mudah Merawat Janda Bolong Varigata Agar Cepat Tumbuh dan Berkembang Biak

"Itu akan sangat berisiko untuk pengguna jalan dan dari segi kenyamanan dan keamanan tidak akan memenuhi syarat," jelasnya di Podcast Bincang Jalan dan Jembatan, dikutip radarkuningan.com, Rabu, 2 Januari 2024.

Alasan lain adalah faktor teknis yakni material tanah dan batu vulkanik sebagai pembentuk bukit. Jenis material ini, mudah longsor bisa tercampur dengan air.

Oleh karea itu, cara paling tepat adalah membangun terowongan dengan menggunakan New Austrian Tunneling Methods (NATM).

Metode ini diimplementasikan dengan penggalian secara bertahap. Cara ini, cocok untuk menangani material tanah vulkanik.

BACA JUGA:Mitos Tanaman Sirih Gading Membawa Sial, Bolehkah Disimpan di Dalam Rumah?

Tetapi, penerapan metoda NATM ini bukan tanpa hambatan. Pasalnya lereng bukit sangat tidak stabil.

Teknik yang dilakukan adalah forepoling atau penguatan tanah. Caranya dengan sistem pipa yang dimasukan ke dalam tanah yang digali membentuk setengah lingkaran.

Setelah itu, dilakukan pengisian dengan grouting atau pengisi beton. Sehingga dapat membentuk struktur yang kuat di sekeliling terowongan.

Model ini, diulangi berkali-kali dengan panjang setiap galian hanya 60 sampai dengan 80 centimeter.

BACA JUGA:Daftar 6 Kali Gempa Susulan yang Mengguncang Sumedang, Sumber Berdekatan dengan Sesar Cileunyi - Tanjungsari

"Pembangunan terowongan twin tunnel ini memperhitungkan dampak lingkungan, sehingga daerah permukaannya tidak terganggu. Bukit di bagian atas juga tidak ada gangguan sama sekali," jelasnya.

Kategori :