RADARKUNINGAN.COM - Ada banyak kumbang yang bisa dijumpai di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Salah satunya adalah Kumbang Bangkai.
Diberi nama Kumbang Bangkai, karena prilakunya sebagai pemakan bangkai. Bangkai apa saja. Termasuk termasuk mayat manusia.
Ternyata, serangga ini bukan fauna biasa. Kumbang yang satu ini sangat penting dalam ilmu Entomologi Forensik.
Ilmu ini merupakan ilmu tentang serangga yang digunakan untuk menganalisis kasus yang berhubungan dengan kematian manusia.
BACA JUGA:Inilah Ragam Penghuni Gunung Ciremai, dari Macan Tutul hingga Kumbang Pendeteksi Bangkai Manusia
Ternyata Kumbang Bangkai ini digunakan dalam ilmu tersebut untuk menduga umur mayat manusia. Terutama mayat karena dugaan tindak kriminal.
Di TNGC memang baru ditemukan 1 jenis Kumbang Silphidae dan 1 jenis Kumbang Staphylinidae. Ke-2 kumbang tersebut terdapat pada bangkai rusa.
Lalu, seperti apa karakteristik Kumbang Bangkai ini? Kumbang bangkai biasanya diasosiasikan dengan bangkai. Juga dikenal sebagai Kumbang Kulit.
Kumbang ini bagian dari sejumlah besar serangga. Fauna yang membantu menguraikan dan mendaur ulang bahan-bahan dari hewan mati.
BACA JUGA:Sensasi Menginap dengan Iringan Suara Air, Ini 4 Glamping di Ciwidey Pinggir Sungai
Biasanya kumbang ini tertarik pada bangkai kering. Baik itu bangkai dewasa maupun larva. Kumbang itu memakan kulit, otot kering, dan juga bulu.
Australia merupakan rumah bagi 53 spesies kumbang yang diketahui dalam satu genus, Omorgus. Sebelumnya termasuk dalam genus Trox. Namun tidak semua spesies ini menunjukkan perilaku yang biasa.
Trogid termasuk dalam kelompok kumbang mirip scarab (superfamili Scarabaeoidea) dan, seperti scarabaeoid lainnya. Memiliki ciri antena pendek dengan segmen terminal melebar hingga membentuk gada.
Panjangnya berkisar antara 10 mm hingga lebih dari 30 mm. Tubuhnya dihiasi dengan tonjolan, tuberkel, dan bulu.
BACA JUGA:Apakah Anda Tahu, Sampai Umur Berapa Kucing Bisa Hamil? Penting Buat Sterilisasi