KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana bersama timnya bergerak cepat ke Jalan Lingkar Timur (Jalintim) setelah mendapat informasi.
Ibe, panggilan akrab Indra Bayu Permana mengatakan bahwa tidak terjadi longsor di tebing yang berada di ruas Garatengah-Karangmangu.
BACA JUGA:Kondisi Terkini Jalintim Kuningan, Material Tanah Sudah Dibersihkan
Ibe menerangkan, update terkini Jalan Lingkar Timur dimana pada saat terjadi hujan deras tadi air sempat naik ke bahu jalan.
Penyebabnya, saluran drainasenya yang berada di sisi dan kanan jalan masih tertutup material tanah bekas pemapasan bukit kembar.
Saat ini, kata Ibe, saluran drainase dalam proses pengerjaan dan penataan serta pengangkatan material tanah.
"Karena drainase masih dipenuhi tanah, sehingga air naik ke bahu dan badan jalan. Dan hasil pengecekan serta koordinasi tidak ada tebing yang longsor. Kondisi terkini lalin lancar, hujan sudah reda," papar Ibe.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Bukit Kembar Jalan Baru Kuningan Longsor Akibat Hujan Deras
Ibe menmbahkan, hujan yang turun Sabtu siang cukup deras. Dan ini membuat saluran air yang masih tersumbat tanah tidak mampu menampung debit curah hujan.
"Beberapa hari lalu saat hujan turun tidak deras, air juga langsung meluber ke badan jalan. Saya melihat langsung kondisinya saat itu. Dan pihak rekanan sedang berusaha membersihkan material tanah dari drainase," jelas Ibe, Sabtu 6 Januari 2024.
Kondisi terkini Jalan Lingkar Timur Kuningan (Jalintim) di bagian bukit kembar yang sempat terdapat longsor material tanah, Sabtu, 6 Januari 2022.
Pasca material tanah yang masuk ke badan jalan lantaran drainase belum berfungsi maksimal, kini kondisi Jalintim Kabupaten Kuningan di bagian bukit kembar sudah bersih.
BACA JUGA:Inilah Ragam Penghuni Gunung Ciremai, dari Macan Tutul hingga Kumbang Pendeteksi Bangkai Manusia
Petugas melakukan penyemprotan material tanah, sehingga badan jalan kembali bersih dan dapat dilintasi kendaraan.
Adapun material tanah yang terbawa air karena hujan deras, diakibatkan saluran air yang belum dibersihkan pasca pemangkasan bagian bukit agar lebih landai..