Pada sekitar tahun 1800-an, suatu pedukuhan kecil sudah terbentuk dan berpusat di wilayah Cipondok Girang. Jaraknya sekitar 3 kilometer sebelah selatan alun-alun Desa Cipondok yang sekarang.
Namun karena kondisi alam yang sangat labil di sekitar Cipondok Girang, maka dipindahkan ke tempat yang sekarang menjadi alun-alun dan Kantor Kepala Desa Cipondok.
Pemindahan ini terkait dengan longsor yang sering terjadi di kawasan perbukitan. Terutama longsor di lereng Gunung Beleketebe.
Wilayah Cipondok Girang dulunya menjadi pusat aktivitas dan pemukiman masyarakat. Kini, telah berubah menjadi kebun atau hutan milik rakyat.
BACA JUGA:Kucing Buang Air di Kasur? Ini 4 Ciri Kucing Benci Pada Pemiliknya, yang Perlu Diketahui!
Area itu kini dimanfaatkan untuk kegiatan berkebun dan bertani masyarakat Cipondok. Masyarakat di desa ini memang masih kental dengan kehidupan pedesaan yang dekat dengan alam.
Tidak ada yang tahu awal mula kelompok manusia bisa hidup dan mulai membangun pemukiman di Cipondok. Namun tampaknya kelompok penduduk yang menjadi cikal bakal orang Cipondok ini adalah orang Sunda.
Hal ini bisa dilihat dari budaya dan bahasa yang mereka kembangkan hingga saat ini. Mereka ke tempat itu karena daya tarik alamnya yang luar biasa.
Apabila perkembangan awal pemerintahan masyarakat Cipondok terjadi pada sekitar tahun 1800-an, maka ketika itu struktur kekuasaan tertinggi masyarakat berada di tangan pemerintahan asing.
BACA JUGA:Tanda Kucing Marah Ekornya Seperti Apa? Simak 5 Bahasa Ekor Kucing yang Perlu diketahui Pemiliknya!
Sejak 1681 M, VOC telah menguasai Cirebon. Penduduk yang ada di dalam wilayahnya, termasuk tempat yang kelak menjadi Desa Cipondok.
Selanjutnya pada 1800, kekuasaan berganti dari VOC ke tangan pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Hingga sekitar dua dekade awal abad ke-19, kekuasaan Perancis dan Inggris menghiasi pemerintahan kolonial tersebut.
Dengan demikian, perkembangan awal administrasi pemerintahan masyarakat Cipondok dapat dikatakan terjadi di zaman Hindia Belanda.
Sebelum adanya pengaruh kolonialisme asing, ketika Cirebon masih menguasai wilayah Kuningan, termasuk Cipondok. Daerah ini dipegang oleh Pangeran Gebang yang juga masih menginduk ke Cirebon.
BACA JUGA:Ternyata Inilah 6 Tanda Kucing Sedang Sedih Dan Cara Ampuh Menghiburnya
Di bawah pangeran, terdapat seorang bekel atau demang. Dia ditunjuk menjadi pemimpin para cacah petani yang bertanggungjawab atas daerah.