Ini berarti tempat kembalinya pemerintahan setingkat desa ke wilayah Kedaleman Ketug pertama. Juga sebagai pusat pemerintahannya di Sawah Jati. Hal ini terjadi pada tahun 1870.
Sebagai bukti sejarah bahwa di Sawah Jati pernah dijadikan pusat pemerintahan Desa Pamulihan yaitu adanya tempat pemakaman yang bernama Astana Pamulihan.
Kuwu pertama yang mendapat mandat untuk memimpin Desa Pamulihan adalah Wiradinata. Dia lebih dikenal dengan panggilan Kuwu Sajong. Sosok itu menjabat sebagai Kuwu Pamulihan tahun 1870-1895.
Kuwu Sajong ternyata masih keturunan Wirananggapati. Dia mempunyai karisma yang tinggi, berwibawa, cerdas dan kaya.
Bahkan menurut cerita, pada masa itu dia merupakan orang terkaya di Desa Subang. Dia memiliki puluhan lumbung padi.
Dalam menjalankan tugasnya dia tidak pernah membebani masyarakat dengan berbagai pungutan. Seluruh biaya untuk menjalankan roda pemerintahan ditanggungnya sendiri.
Sayang dia tidak mempunyai keturunan alias gabug. Tempat tinggal Kuwu Sajong berada di Cukang Kanyere. Lokasinya di sebelah selatan mesjid Desa Pamulihan.
BACA JUGA:Aktivitas Gunung Ciremai Terkini, 1 Kali Gempa Tektonik Lokal. Asap Kawah Nihil
Tempat itu dulu ditempati oleh keluarga Ngabihi Wiraatmadja. Atau yang lebih dikenal dengan rumah Pak Bihi.
Kuwu Sajong wafat di Mekah ketika sedang menunaikan ibadah haji. Maka masyarakat setempat memanggilnya dengan sebutan Kuwu Haji.
Itulah babad singkat Desa Pamulihan. Desa yang lokasinya di selatan Kabupaten Kuningan. Tak jauh dari tapal batas dengan Kabupaten Ciamis. Juga dekat dengan Cisubang, sungai yang penuh mitos. (*)