Perkebunan kopi di daerah ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab, aktivitasnya melibatkan orang yang sangat tidak sedikit.
Pada 1896, jumlah penduduk Kuningan yang dilibatkan dalam penanaman kopi mencapai 140.510 orang dari 170 desa.
Jumlah itu makin meningkat. Karena, pada 1900 jumlah orang Kuningan yang disertakan pemerintah kolonial hingga angka 147.167 orang dari 169 desa.
BACA JUGA:Banyak Manfaatnya, Inilah Cara Memberikan Catnip pada Kucing yang Benar!
Data tersebut tercatat dalam Koloniaal Verslag van Nederlandsch Indie tahun 1897 dan 1901.
Namun, setelah itu Kuningan tidak lagi tercatat sebagai pemilik kopi terbaik di Pulau Jawa. Juga tidak lagi menjadi daerah paling produktif penghasil kopi di Jawa Barat.
Minat mengembangkan produk kopi semakin menurun dari waktu ke waktu. Bahkan, beberapa kawasan yang dulunya dimanfaatkan sebagai kebun kopi, kini banyak yang telah beralih fungsi.
Padahal apabila kopi Kuningan ini dikembangkan dengan cara yang modern, bukan tidak mungkin bisa kembali berjaya. Kondisi alamnya pun sangat mendukung. (*)