RADARKUNINGAN.COM - Wajah dan perawakan Mahapatih Gajah Mada digambarkan sebagai sosok pria tinggi besar, gemuk dan gempal.
Versi wajah dan perawakan Mahapatih Gajah Mada tersebut memang sempat menjadi cover buku yang diterbitkan penerbit Balai Pustaka pada tahun 1945.
Munculnya ilustrasi Patih Gajah Mada yang dibuat oleh Henk Ngantung atas permintaan Muhammad Yamin dianggap tidak berlandaskan sumber sejarah yang tepat dan menjadi kontroversi.
Oleh karena itu, ada beberapa versi dari wajah hingga perawakan dari Patih Gajah Mada yang merupakan panglima disegani dari Kerajaan Majapahit.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Kucing Ungkapkan Terima Kasih? Inilah 3 Indikatornya! Majikan kucing Harus Tahu!
Lalu, bagaimana sosok Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit digambarkan sebagai seorang berperawakan gemuk dan gempal?
Kisah ini, kembali diulas oleh Doktor Arkeologi Universitas Indonesia (UI), Dr Ali Akbar dalam unggahannya di platform Instagram.
Ilustrasi wajah Patih Gajah Mada menggunakan AI. Foto tidak mewakili kondisi sebenarnya.-Istimewa-radarkuningan.com
Dr Ali Akbar mengungkapkan, versi wajah Gajah Mada yang gemuk dan gempal itu, berawal dari kunjungan Muhammad Yamin ke Trowulan yang merupakan eks ibu kota Kerajaan Majapahit.
Saat ini, wilayah tersebut berada di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Ketika itu, Muhammad Yamin menemukan potongan terakota bergambar wajah seorang pria dengan penampakan yang gemuk dan gempal.
Muhammad Yamin kemudian memberikan potongan tersebut kepada seniman Henk Ngantung untuk dibuatkan menjadi lukisan ilustrasi.
Wajah Patih Gajah Mada sebenarnya digambarkan tidak gempal, tetapi berkumis. Foto hanya ilustrasi bukan penggambaran sesungguhnya. -Ali Akbar/Ig-radarkuningan.com
Barulah pada tahun 1945 lukisan ilustrasi itu, dijadikan cover dari buku Muhammad Yamin yang berjulu;: Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara.