RADARKUNINGAN.COM - Setelah Prabu Siliwangi mangkat, pengganti penguasa Kerajaan Pajajaran adalah putranya yang bernama Prabu Surawisesa.
Raja yang menyukai dan mahir dalam peperangan ini erat kaitannya dengan Kabupaten Kuningan.
Salah satu turunan Surawisasa ini menjadi pembesar di Luragung, Kuningan. Bahkan cucunya menjadi penguasa awal kabupaten di kaki Gunung Ciremai ini.
Dari pernikahan Prabu Siliwangi dengan Nyi Kentring Manik Mayang Sunda, melahirkan putra bernama Surawisesa. Dia adalah putra mahkota Kerajaan Pajajaran.
BACA JUGA:Hancur! Markas KKB Manfred Watem Berhasil Dikuasai Satgas Yonif 133 Yudha Sakti
Maka ketika Sri Baduga Maharaja mangkat, penggantinya adalah Surawisesa. Karena penerus Prabu Siliwangi maka dia sering disebut Prabu Siliwangi I.
Ketika Prabu Siliwangi mangkat, kondisi Pajajaran tidak menentu. Bahkan banyak peperangan yang harus dijalani Surawisesa.
Selama memimpin Kerajaan Sunda atau Pajajaran, Prabu Surawisesa menghadapi 14 kali pertempuran untuk mempertahankan kerajaan dari serangan musuh.
Namun demikian, sepeninggal ayahnya yang berkuasa selama 39 tahun, Kerajaan yang beribukota di Pakuan Pajajaran tidak meredup kejayaannya.
BACA JUGA:Kenali 5 Penyakit Menular Jika Tidur Bersama Kucing, Para Pecinta Kucing Wajib Baca!
Bahkan di masa Prabu Surawisesa, kerajaan ini kuat pengaruhnya. Bahkan dari 15 kali peperangan, seluruhnya berhasil dia memenangi.
Karena keberanian juga kemampuannya memimpin, Prabu Surawisesa selaku penerus tahta Prabu Siliwangi diberi gelar perwira. Selain itu dia juga dijuluki sebagai raja yang menyukai peperangan.
Prabu Surawisesa berkuasa di Pajajaran dari tahun 1521 hingga 1535. Atas keberanian menerangi musuh selama 14 tahun berkuasa, namanya pun diabadikan di Carita Parahiyangan.
Kitab itu menjuluki Surawisesa dengan sebutan Kuwanen, Kasuran dan Kadiran. Karena jasanya 15 kali melakoni pertempuran untuk mempertahankan Kerajaan Pajajaran.
BACA JUGA:Ridwan Kamil: Dukungan Warga Disabilitas Jadi Booster TKD Jabar Menangkan Prabowo - Gibran