RADARKUNINGAN.COM – Macan tutul antara satu individu dengan yang lain sepintas mirip dengan pola yang tutul sama, lalu bagaimana cara membedakannya?
Seperti diketahui, Gunung Ciremai merupakan salah satu habitat dari macan tutul jawa atau panthera pardus melas.
Ini adalah jenis macan tutul jawa, yang merupakan satwa endemik di Pulau Jawa. Secara umum, ada 2 jenis kucing besar ini.
Yakni, macan tutul dengan pola terang yang biasanya memiliki paduan tutul hitam dengan warna dasar bulu kuning, cokelat terang hingga oranye.
BACA JUGA:25 Acara di Agenda Wisata Kuningan 2024 Februari – November, Yuk Jadwalkan Liburan ke Kota Kuda!
Kemudian, jenis dengan warna dasar gelap atau hitam namun memiliki tutul yang bila diamati dengan seksama baru akan terlihat.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Maman Surachman menjelaskan bahwa ada 3 satwa kunci yang harus terus dipantau dan ditingkatkan populasinya.
Karenanya, BTNGC menaruh perhatian terhadap 3 spesies kunci di Gunung Ciremai yakni kucing besar atau macan tutul jawa, surili, dan elang jawa.
Ketiga spesies ini terus dipantau, tingkat sebaran, populasi dan perkembangannya di alam liar. Termasuk habitat dan satwa mangsanya.
BACA JUGA:Inilah 3 Bahaya Menghirup Bau Kotoran Kucing Untuk Kesehatan, Para Pemilik Kucing Wajib Peka!
BACA JUGA:No.2 Sering Diabaikan! Berikut 5 Panduan Memandikan Kucing Kampung dengan Mudah, Cocok Untuk Pemula
Khusus untuk satwa kunci macan tutul, inventarisasi dilakukan dengan pemantauan camera trap secara rutin setiap tahunnya.
“Memang ada indikasi penambahan spesies baru, hal ini menjadi keberhasilan dari BTNGC dalam mendapatkan data dan informasi mengenai keberadaan macan tutul,” kata Maman Surachman, kepada radarkuningan.com belum lama ini.
Di TNGC, macan tutul yang sudah dihitung dengan camera trap yakni 2 individu hasil lepasan dan 2 penghuni asli.