RADARKUNINGAN.COM - Kiai Mutawally atau dikenal dengan nama Abah Mutawally adalah sosok ulama yang sangat terkenal dari Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Sayangnya, tidak banyak kajian sejarah yang mengulas kehidupan Kiai Mutawally yang masih keturunan ke-13 dari Sunan Gunung Jati.
Sumber tertulis dari Pondok Pesantren Terpadu Al Mutawally menyebutkan bahwa sosok kiai yang terkenal sakti dan memiliki ilmu hikmah itu, lahir di awal Abad 19.
Oleh karena itu, kemungkinan besar, Kiai Muatawally hidup satu masa dengan Kiai Hasan Maolani Lengkong, Kiai Muhammad Arjain dan Syekh Tolhah bin Kiai Tolabuddin.
BACA JUGA:Kenapa Kucing Kampung Mengikuti Kita Terus? Bikin Terharu, Ternyata Inilah 5 Alasannya!
Kiai Mutawally sendiri, kini diabadikan menjadi nama pondok pesantren dengan nama Ponpes Terpadu Al Mutawally yang berada di Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.
Sedangkan nama kecilnya yakni Ki Bagus Siradjur Rasyidin diduga ada kaitannya dengan nama Masjid Sirojurrosyidin Ath-Thohiriyyah.
Masjid yang dulu oleh masyarakat setempat disebut langgar kulon itu, kini menjadi pusat pendidikan Agama Islam.
Lokasinya berada di tengah permukiman penduduk yang berada di Dusun Pahing RT 12 RW 04, Desa Bojong.
BACA JUGA:RESPECT! Prabowo Subianto Minta Maaf kepada Paslon 1 dan 3 di Pernyataan Penutup
Meski tidak ada literatur tertulis mengenai keterkaitan nama masjid dengan nama kecil Kiai Mutawally, tetapi keluarga dan keturunan dari sosok ulama besar tersebut memang tinggal di sekitaran Desa Bojong dan di lingkungan masjid.
Kembali ke kisah Kiai Mutawally, nama ini ternyata sebuah gelar yang diberikan atas sebuah peristiwa yang mencengangkan.
Alkisah, Kiai Mutawally sedang menunaikan ibadah haji menggunakan kapal laut. Namun, tiba-tiba terjadi gangguan dan mogok di tengah samudera.
Kiai Mutawally menunjukkah karomah dengan turun ke laut di saat kapal tersebut mogok. Kemudian mendorongnya, hingga bisa kembali berjalan.