Dalam perjalanan, mengalami kejadian aneh. Kendaraan yang ditumpangi, berkali-kali mogok. Perjalanan pun terganggu.
Ternyata ada yang sadar. Dalam perjalanan keluar desa tersebut, ada yang membawa batu. Yang bersangkutan pun ketakutan. Kemudian balik mengembalikan batu itu di tempat asalnya.
Kejadian itupun banyak warga yang tahu. Karena itu, warga setempat kian yakin kalau Sungai Cipedak tersebut angker.
Kejadian lain juga diyakini oleh warga setempat. Di bantaran sungai itu sering terlihat ayam. Tak ada yang mengaku memiliki ayam seperti yang ada di pinggir sungai itu.
Karena itu, warga setempat menganggap sebagai ayam misterius. Kandangnya berada di sungai yang deras itu. Warga pun cuek, tidak berani mengganggu ayam tersebut.
Bukti lain jika sungai tersebut dikeramatkan dan angker adalah, di tempat itu ada petilasan. Warga setempat yakin petilasan itu bukan tempat biasa.
Nenek moyang warga di Desa Pasir Agung menceriterakan bahwa di kawasan wisata itu ada tempat bernama Masigit Agung. Mereka menyamakan Masigit Agung dengan Masjid Agung.
Terlepas dari itu, bukan juga karena angker dan kandungan emas, namun Cipedak memang menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Desa Pasir Agung dan sekitarnya.
Selain menjadi tempat wisata, peraiaran di Sungai Cipedak, dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian dan kebutuhan pokok warga lainnya.
Larangan untuk menambang emas, yang paling utama dalam rangka menghargai kelestarian alam yang menjadi sumber penghidupan mereka.
Soal kawasan wisata perairan Sungai Cipedak di Desa Pasir Agung mengandung kadar emas, diketahui sejak beberapa tahun lalu.
Para mahasiswa dari Bandung saat melakukan Kuliah Kerja Nyata di daerah itu, yang berani memastikan jika bebatuan di sekitar sungai tersebut mengandung emas.
BACA JUGA:Kenapa Kucing Tidak Menghabiskan Makanannya Dan Masih Minta Makan? Ketahui 4 Alasannya Berikut
Tentang berapa potensi emas yang ada di sekitar sungai tersebut, belum ada yang bisa memastikan. Sebab, warga setempat sudah sepakat jika daerah aliran sungai itu, dilarang adanya penambangan emas. (*)