RADARKUNINGAN.COM - Selain ditemukan kandungan emas, Sungai Cipedak ternyata miliki ikan yang sangat khas. Namanya ikan paray.
Sekarang ini, ikan tersebut sudah dibudidayakan oleh warga Desa Cijemit, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Yang menarik, ikan yang sudah menjadi mata pencaharian masyarakat Desa Cijemit tersebut, ternyata dijual dengan harga yang lumayan mahal.
Ikan paray biasa juga disebut Lunjar padi (Rasbora Sp). Ini sejenis ikan kecil anggota suku Cyprinidae anak-suku Rasborinae.
BACA JUGA:Membandingkan Hasil Quick Count Pemilu 2024 dari 3 Lembaga Survei, Siapa Unggul?
Ikan ini juga dikenal dengan banyak nama lain. Seperti wader pari, lunjar pari, lunjar andong, paray, cecereh, ikan cere, pantau.
Jika di Sumatera disebut ikan seluang. Di Danau Maninjau Sumatera Barat disebut juga dengan nama bada (badar).
Terdapat banyak sekali spesies Rasbora ini. Setidaknya lebih dari 3 species terdapat di Jawa Barat. Ikan ini menyebar di pulau-pulau di Indonesia.
Ikan bertubuh kecil ramping, dengan panjang maksimal sekitar 170 mm. Tubuh berwarna coklat kuning kehijauan di bagian punggung (dorsal) dan putih keperakan di sisi dan bagian bawah (ventral), terutama di bagian perut.
Ada garis perak berjalan bersama garis kehitaman di bawahnya pada masing-masing sisi tubuh, dari belakang tutup insang hingga ke batang ekor. Iris mata berwarna perak; sirip-sirip berwarna bening, kecuali sirip ekor yang kekuningan indah.
Di Jawa Barat, ikan kecil ini menjadi target pemancing bersama ikan beunteur sebagai kegiatan rekreasi, maupun untuk dikonsumsi.
Paray bisa ditemukan di sungai besar dan kecil, selokan, danau dan rawa. Lebih menyukai perairan yang tenang, dengan diet omnivora dengan kecenderungan karnivora.
Di air, paray lebih suka dengan permukaan. Hal ini berbeda dengan beunteur yang lebih suka hidup di dasar air.