RADARKUNINGAN.COM - Tradisi ini sudah lama dipraktikkan oleh masyarakat di salah satu Kampung Sunda Kuno Indramayu, Jawa Barat.
Tradisi ini memang unik. Untuk membersihkan diri dari dosa, muda-mudi di kampung tersebut, melakukan pesta makan minum. Pesta itu digelar sebelum turun ke sawah.
Tradisi ini disebut dengan upacara Ngarot. Upacara ini dilakukan muda-mudi di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Indramayu.
Desa ini dulu merupakan salah satu Kampung Sunda Kuno di Indramayu. Disebut demikian karena masyarakat Lelea dulu menggunakan penutur bahasa Sunda Kuno.
BACA JUGA:Bulu Kucing Rontok Parah? Ternyata Ini Penyebab Dan Cara Mengatasinya
Memang, jika ke Kabupaten Indramayu mayoritas masyarakatnya berkomunikasi dengan memakai bahasa Jawa dialek Indramayu. Sebagian kecil saja yang memakai bahasa Sunda.
Bahkan, mereka bertutur dengan bahasa campuran Jawa dan Sunda. Seperti di masyarakat Desa Lelea. Penyebabnya karena desa ini dikelilingi warga desa lain yang memakai bahasa Jawa Indramayu.
Namun, dulu masyarakat desa ini menggunakan penuturan bahasa Sunda. Bahkan bahasa Sunda yang digunakan sangat khas Lelea. Karena itu bahasa tersebut sering dinamai Sunda Lelea.
Ada salah satu upacara di desa ini yang sangat terkenal. Namanua Upacara atau Adat Ngarot.
BACA JUGA:Ingin Bulu Kucing Panjang Dan Berkilau? Simak Berikut 6 Cara Melebatkan Bulu Kucing Secara Alami
Kata Ngarot diambil dari bahasa Sansekerta yaitu “Ngaruwat”. Jika diartikan membersihkan diri dari segala dosa dan noda yang diakibatkan kesalahan tingkah laku. Bisa seseorang atau sekelompok orang pada masa lalu.
Namun dalam bahasa Sunda Kuno, bahasa yang dipakai oleh masyarakat Lelea, Ngarot mempunyai arti minum. Maka Ngarot pun diartikan sebagai upacara minum-minum.
Juga bisa bermakna sebagai pesta minum-minum bagi para muda-mudi disertai makan-makan. Upacara itu dilakukan menjelang turun ke sawah atau musim tanam tiba.
Istilah Ngarot oleh sesepuh desa bisa diartikan Kasinoman. Karena pelakunya adalah kawula muda yang di desa ini disebut kasinoman.