Bahkan ada 48 situs yang tersebar di berbagai tempat. Sedangkan yang tertua adalah Situs Lingga.
Diyakini bahwa sebelum zaman Kerajaan Tarumanegara, ada sosok bernama Jaya Bupati atau Raden Purba Lingga.
Tokoh ini, memiliki keahlian perhitungan waktu dan bulan. Karena itu, para raja di Tanah Jawa khususnya Bumi Pasundan, sering datang untuk menanyakan waktu.
Juru Kunci Situs Lingga, Ukad mengungkapkan bahwa tempat tersebut menjadi patokan kehidupan.
BACA JUGA:5 Cara Menyimpan Durian Kupas Agar Tetap Harum dan Cita Rasanya Awet Tahan Lama
Karenanya, nama desa tersebut juga memiliki arti tempat berkumpulnya para desa di tanah Jawa.
Ketika itu, masyarakat masih menganut ajaran Sangiang Windu Darma. Sebelum era syiar Islam masuk.
Di zaman Islam, agama tersebut masuk dibawa oleh Kanjeng Pangersa Syekh Maulana Akbar, Eyang Syekh Abdul Salam, Eyang Syekh Abdul Salim dan Eyang Syekh Mangndara.
Pada zaman Islam, para penganut Sangiang Windu Darma dipimpin oleh Kerajaan Arik Saung Galah dan raja pertama Sanjaya kemudian pindah ke Karangkamulyan, sekarang masuk wilayah Kabupaten Ciamis.
BACA JUGA:3 Merk Makanan Kucing untuk FLUTD, Jaga Kesehatan Anabul dari Pola Makannya
Kerajaan Arik Saung Galah tersebut meneruskan peninggalan Ciung Wanara dan mendirikan Kerajaan Kajene.
Raja pertama dari Kajene ini adalah Rahiang Tangkuku atau Seuwukarna atau Mangkubumi.
Sejak itulah berbentuk pemerintahan dan peninggalan Arik Saung Galah tersebut, salah satunya yang kini menjadi Desa Sagarahiang.
Saat ini, Desa Sagarahiang masuk dalam wilayah Kecamatan Darma dan berbatasan langsung dengan Gunung Ciremai.
BACA JUGA:Pencuri Kambing di Linggarjati Kuningan Babak Belur Dihajar Warga
Sebagian wilayahnya masuk dalam kawasan hutan TNGC, termasuk tempat Situs Lingga di mana para raja di masa itu menanyakan waktu dan berkumpul di Kabupaten Kuningan.