Ular welang seringkali disalahartikan sebagai ular weling karena miripnya namanya, namun keduanya adalah jenis ular yang berbeda meskipun sama-sama berbisa tinggi.
Ular welang umumnya memiliki tubuh yang lebih besar dibanding weling, dengan panjang hingga 2 meter. Mereka lebih memilih melarikan diri namun bisa menggigit jika merasa terancam.
BACA JUGA:Ketahui 5 Fakta Unik Ular Weling Berikut Ini, Ular Berbisa yang Sering Masuk Rumah Warga
Kedua ular ini memiliki bisa yang sama, yaitu neurotoksin yang menyebabkan gejala serius pada korban seperti kesulitan bernapas dan kelumpuhan otot di sekitar mata.
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada ukuran tubuh dan cara pertahanan diri. Ular welang sering ditemukan di sungai, rawa, danau, atau kolam, memakan belut, ikan, katak, dan bahkan ular lain.
3. Ular Mata Kucing
Ular mata kucing atau Ular Boiga (Genus Boiga) dinamakan demikian karena matanya yang besar dan pupilnya vertikal, menyerupai mata kucing.
Ular ini biasanya ditemui di pohon-pohon dekat perairan, hutan bakau, dan kadang-kadang di pepohonan jauh dari air. Panjangnya bervariasi antara 1 hingga 2 meter dengan sisik yang cantik.
Meskipun kadang disalahpahami sebagai ular berbisa tinggi, sebenarnya ular Boiga cenderung agresif namun tidak berbahaya bagi manusia.
Semua ular Boiga masuk dalam kategori berbisa menengah dengan taring di bagian belakang mulutnya. Makanan utama mereka adalah burung.
Salah satu spesies yang termasuk dalam genus Boiga adalah Boiga cynodon yang terkenal karena kebiasaannya menyelinap ke kandang burung.
Begitu masuk, ular ini akan memakan burung di dalamnya dan sering kali sulit keluar karena perutnya membengkak.
BACA JUGA:Jangan Panik! Beginilah Cara Mengatasi Gigitan Ular Berbisa Seperti Kobra
Namun, gigitan ular Boiga tidak berbahaya bagi manusia, biasanya hanya menimbulkan bengkak lokal dan demam ringan.
Mengenal berbagai jenis ular semiakuatik ini penting untuk keamanan kita. Tetap waspada dan berhati-hati ketika berada di lingkungan yang mungkin dihuni oleh ular-ular ini.