Harimau Jawa Terlihat Jelas Tahun 2002, Ingin Terkam Pendaki Gunung Ciremai, Tinggal Berjarak 3-4 Meter

Sabtu 20-04-2024,21:03 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

“Kalau goib sepengetahuan saya kalau ketemu manusia biasa. Bukan yang mau menerkam. Ini dalam posisi siap menerkam dan suaranya sangat terasa," katanya.

Yang melihat pertama binatang tersebut adalah Budi Kumis. Hanya mulanya sosok itu bukan binatang, melainkan seseorang yang sedang jongkok menalikan sepatu.

Ketika kian dekat sekitar 3-4 meter baru terlihat jelas bahwa sosok tersebut adalah harimau Jawa. Kemudian ketika hendak mengeluarkan golok, harimau tersebut mengaum dengan suara yang sangat keras. 

Momen tersebut, menurut Arief sangat menyeramkan dan tak terlupakan. Peristiwa antara hidup dan mati. Jarak dengan binatang buas itu sangatlah dekat. Apalagi si loreng itu sudah bersiap menerkam.

BACA JUGA:Punya Bau yang Ditakuti Ular, Inilah 5 Bahan Dapur yang Bisa Mencegah Ular Masuk Rumah, Begini Caranya!

“Saat itu, detak jantung terdengar sampai ke kuping," tuturnya. Itulah kesaksian langka terkait harimau Jawa yang menurut Arief masih ada di Gunung Ciremai pada tahun 2002.

Kesaksian Arief dan rekan-rekannya itu sangat bertolak belakang dengan International Union for Conservation Nature. Lembaga ini secara resmi mengumumkan bahwa satwa ini terakhir berada di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur pada tahun 1976.

Bahkan tahun 1980-an, harimau Jawa ini sudah dinyatakan punah. Hanya saja, beberapa tahun berikutnya banyak kesaksian yang mengaku berjumpa dengan harimau Jawa. Termasuk kesaksian Arief.

Hal berbeda justru diungkap oleh aktivis dan peneliti Peduli Karnivor Jawa, Didik Raharyono. Dia mengatakan kesaksian tersebut menjadi sangat berharga. Sebab, di tahun 2002 ternyata masih ada harimau Jawa di Gunung Ciremai.

BACA JUGA:Jangan Keliru, Begini Cara Membedakan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa, Perhatikan 5 Hal Ini!

"Suwun Kang Arief, kisah kesaksiannya perihal harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) di Gunung Ciremai Jawa Barat th 2002-nya," tutur Didik.

Kemudian Didik mengungkapkan, pernah melihat langsung spesimen awetan kepala harimau Jawa tahun 2010 di Cirebon. Walaupun kepala harimau itu terbunuh tahun 1961 dari lereng Timur Gunung Ciremai.

"Cerita Kang Arief ini menjadi penguat hipotesis saya, bahwa habitat terakhir Harimau Jawa itu tidak hanya di Merubetiri Jatim saja," tuturnya.

Jika tahun 1961 ditemukan Harimau Jawa mati dan ada bukti spesimen kepalanya, berarti bukan yang terakhir. Karena di tahun 2002 masih dijumpai dalam kondisi hidup.

BACA JUGA:Ular Takut Garam, Apakah Fakta atau Mitos Belaka? Ternyata Begini... Simak Selengkapnya Di Sini!

"Hal ini sudah menjawab dengan jelas dan gamblang. Bahwa telah terjadi regenerasi Harimau Jawa dalam rentang 41 tahun," katanya.

Kategori :