Setelah itu masuk ke Kabupaten Sumedang, melalui jalur Wado-Cilengkrang. Kemudian mengikuti rambu belok kanan ke arah jalur Desa Sukajadi.
Dari Desa Sukajadi Kecamatan Wado ke Warung Salam memang sudah dekat. Hanya saja jalannya lumayan menanjak cukup panjang, hingga menjelang ke lokasi warung yang viral itu.
Akhirnya sampailah ke warung yang kecil di kaki Gunung Cakrabuana tersebut. Warung ini berada di Desa Cimungkal, Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang. Warung ini juga sudah dekat dengan tapal batas Sumedang - Majalengka.
Warung ini sudah lama ada. Hanya, warung di tengah-tengah perkebunan teh ini belum terkenal seperti sekarang.
BACA JUGA:Apa Bahaya Semut di Mobil? Sederhana Tapi Tidak Boleh Dibiarkan, Simak di Sini Selengkapnya!
Di warung ini para sepeda mwnghabiskan waktu istirahat sangat lama, lebih dari 1 jam. Karena harus menunggu giliran dengan pemesan yang lebih dulu datang.
Selain itu, cara memasaknya pun masih sangat tradisional dengan menggunakan kayu bakar. Hal ini juga menambah durasi waktu memasaknya lebih lama lagi.
Yang membuat warung ini terkenal, di antaranya karena rasanya yang begitu nikmat. Padahal jenis makanan yang dihidangkan biasa saja. Paling banyak dipesan adalah ikan bakar dan ayam bakar atau goreng.
Yang tambah nikmat adalah sambal leuncak khas abah Syarif, pemilik warung tersebut. Ditambah dengan lalapan yang langka. Kata Abah Syarif daun Itu bernama jombang, daun khas Gunung Cakrabuana.
BACA JUGA:Ini 5 Cara Tercepat Untuk Mengusir Kecoak dari Rumah, Cuma Modal Sabun Juga Bisa Lho!
Selain makanan yang sangat enak, kelebihan Warung Salam adalah suasananya yang asri, sejuk dan panorama alam sangat indah. Lokasi itu berada di ketinggian, di tengah-tengah kebun teh. Mata bisa leluasa memandang alam sekitarnya.
Usai makan, para goweser dari Surabaya, Malang, Cepu, Cirebon dan Jakarta ini langsung melanjutkan perjalanan sekitar 100 km lagi. Masih harus menembus Majalengka dan Kuningan untuk sampai ke Kota Cirebon. (*)