RADARKUNINGAN.COM - Jembatan Semar di Desa Wilanagara, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, rusak akibat diterjang luapan air Sungai Cisanggarung.
Kondisi jembatan yang rusak membuat 52 hektare dari total 70 hektare sawah terancam terisolasi.
Padahal, lahan pertanian tersebut sudah masuk musim tanam. Posisi lahan tersebut berada di seberang Sungai Cisanggarung.
Sehingga keberadaan Jembatan Semar menjadi sangat vital, sebagai akses petani dari Desa Wilanagara menuju sawah mereka.
BACA JUGA:5 Tanaman Hias Outdoor Berbunga Indah, Punya Warna yang Memikat dan Menarik Mata!
Pantauan radarkuningan.com, beberapa petani tampak masih beraktivitas di sawah, meskipun harus menyeberangi Sungai Cisanggarung.
Prihatin melihat kondisi yang ada, Kepala Desa Wilanagara, Asep Sudiyana mengaku bingung untuk mencari solusi perbaikan jembatan.
Jembatan sepanjang 60 meter dan lebar 1 meter itu menjadi satu satunya akses puluhan petani dalam beraktivitas.
"Kemarin (Senin, 3, Juni 2024) dari Dinas PUTR Kabupaten Kuningan telah melakukan peninjauan ke lokasi. Mudah-mudahan segera ada perbaikan," kata Asep Sudiyana.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Baby Oil Terbaik untuk Kulit Bayi
Kuwu Wilanagara menambahkan, kepala bidang dari DPUTR menyatakan bahwa jembatan tersebut akan segera diperbaiki.
"Sudah disurvei sama Pak Tedi, katanya segera diperbaiki. Mudah-mudahan benar bisa segera diperbaiki," kata Asep, kepada radarkuningan.com, Selasa, 4, Juni 2024.
Untuk sementara, kata dia, warga bergotong royong membangun jembatan darurat. Posisinya persis di atas jembatan lama.
Mereka menggunakan bambu dan peralatan seadanya. Material bambu ini, untuk mengurangi beban pada konstruksi Jembatan Semar.