RADARKUNINGAN.COM - Pelaku utama rudapaksa gadis di bawah umur, AR (20) membantah keterangan bahwa dirinya mencekoki korban dendgan minuman keras, sebelum melakukan tindakan tidak senonoh.
Pelaku berdalih, korban suka mengonsumsi minuman keras. Sehingga ketika itu, dilakukan bersama-sama.
Adapun tindakannya, dilatar belakangi chat menjurus asusila saat mereka saling bertukar pesan lewat dating apps atau aplikasi kencan.
"Nggak dicekokin, bareng-bareng minum (minuman keras)," kata AR di Polres Kuningan, Kamis, 6, Juni 2024.
AR yang merupakan mahasiswa aktif di salah satu universitas di Kabupaten Kuningan. Meski membantah mencekoki korban, namun dia mengakui perbuatannya melakukan rudapaksa.
Korban WT (17) baru dikenalnya kurang lebih 1 pekan lewat aplikasi kencan. Lewat aplikasi itu, AR dan WT kerap bertukar pesan saling menggoda.
Percakapan itu, mendorong dirinya untuk mengajak WT kencan atau kopi darat. Bujuk rayuan RA, akhirnya membuat WT bersedia diajak kencan.
"Ada obrolan menjurus, nggak diimingi-iming uang. Ngobrol, ketemuan, dijemput di rumahnya, di Cikijing," katanya.
BACA JUGA:Kalah Saat Lawan Irak, Erick Thohir Langsung Bereaksi Minta Pemain Harus Evaluasi
Untuk menambah rasa percaya diri, RA menjemput WT di rumahnya di Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka pada 1, Juni 2024 dengan meminjam mobil milik temannya.
Kemudian membawa WT jalan-jalan di Kuningan Kota, bersama dengan 2 pelaku lainnya. "Diajak jalan-jalan di Kuningan. Ini baru pertama kali melakukan," ungkapnya.
Puas jalan jalan, RA membawa WT ke kos-kosan di Purwawinangun untuk menenggak minuman keras bersama-sama.
Kemudian dalam kondisi WT sudah di bawah pengaruh minuman keras, dia melakukan tindakan rudapaksa.
BACA JUGA:Bikin Timnas Indonesia Kalah 2-0, Begini Respon Ernando Ari Usai Blunder Lawan Irak