Mitos kedua, adalah kucing hitam pembawa bencana.
Banyak miskonsepsi atas hal ini. Pasalnya, beberapa orang mengaitkan dengan perilaku kucing yang membawa bencana dan masalah, terhadap suatu daerah atau tempat.
Padahal, fakta ilmiah menunjukkan jika tidak hanya kucing hitam yang bisa merasakan bencana. Jika berbicara tentang merasakan bencana, maka semua hewan juga dapat merasakan bencana.
"BBC", melalui halaman resminya, menyatakan sebagian besar hewan, bisa merasakan bencana. Tidak terkecuali dengan kucing hitam.
Jadi, mitos kucing hitam pertanda suatu bencana, adalah hoax dan sudah dibuktikan jika hal tersebut hanya kebetulan, dan tidak berdasar.
BACA JUGA:5 Tanaman Hias Indoor yang Beracun Bagi Kucing, Pemilik Kucing Harus Hindari Tanaman Ini!
3. Perwujudan Makhluk Halus
Halaman resmi "Carnegie Museum of Natural History", melalui halaman resminya, menjelaskan jika dalam beberapa cerita yang beredar di Eropa, kucing hitam sering dianggap sebagai hewan peliharaan penyihir, dan akan membawa kesialan.
Salah satu dasar dari banyaknya mitos ini, adalah banyaknya gambar-gambar kuno tentang kucing hitam. Jadi banyak orang meyakini jika kucing hitam, adalah jelmaan dari makhluk halus.
Fakta yang sebenarnya, gambar-gambar atau biasa disebut hieroglif, memang sudah ada sejak zaman mesir kuno.
Salah satu hewan yang kerap muncul dalam hieroglif, adalah kucing hitam. Namun, hal ini bukan berarti kucing hitam adalah perwujudan makhluk halus.
Kucing hitam dalam hieroglif dipercaya sebagai lambang keberuntungan pada masa itu. Jadi, tidak ada hubungannya dengan makhluk halus. Seperti yang dijelaskan oleh "Quora", melalui halaman resminya.
Selain bukti sejarah yang saling bertabrakan, pada fakta ilmiahnya, tidak ada dasar apapun yang menyatakan kucing adalah jelmaan dari makhluk halus.
Sama seperti kucing pada umumnya, kucing hitam, adalah kucing biasa, dengan gen berwarna hitam. Tidak lebih, dan tidak kurang dari itu.
BACA JUGA:Baunya Bikin Tikus Mabuk, 3 Cara Mengusir Tikus Pakai Bubuk Kopi yang Bisa Dilakukan di Rumah
Pentingnya literasi dan penyaringan informasi terhadap berbagai isu atau mitos yang beredar, menjadi hal penting untuk kehidupan manusia. Khususnya dalam era digital.