Lebih jelasnya, berikut adalah data kandungan kolesterol pada setiap daging (100 gram) yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia yang kami ambil dari laman yankes.kemenkes.go.id.
- Daging kambing mengandung 75 mg kolesterol.
- Daging domba mengandung 110 mg kolesterol.
- Daging sapi (potongan sirloin) mengandung sekitar 90 miligram, sedangkan daging sapi tanpa lemak mengandung 65 miligram kolesterol.
- Daging dada ayam tanpa kulit mengandung 85 mg kolesterol.
- Paha ayam mengandung 135 mg kolesterol.
Untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi, disarankan untuk mengonsumsi daging kambing yang dimasak dengan cara sehat, seperti dipanggang atau direbus, bukan digoreng. Selain itu, pilihlah bagian daging yang lebih sedikit lemaknya.
Daging Kambing Sulit Dicerna
Beberapa orang percaya bahwa daging kambing sulit dicerna dan dapat menyebabkan masalah pencernaan. Ini adalah salah satu hoax yang kurang berdasar.
Daging kambing sebenarnya memiliki serat otot yang lebih halus dibandingkan dengan daging sapi, sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Namun, cara memasak juga mempengaruhi proses pencernaan. Daging kambing yang dimasak terlalu lama atau terlalu keras bisa menjadi sulit dicerna.
Dilansir dari Siloam International Hospitalis menyebutkan bahwa, pada dasarnya kandungan protein yang terdapat pada suatu daging itu memang lebih sulit dicerna oleh tubuh, dan itu bukan hanya pada kambing saja.
Memasak dengan teknik yang tepat seperti merebus atau memanggang dengan suhu rendah dapat membantu daging tetap empuk dan mudah dicerna.
BACA JUGA:Apakah Daing Sapi Lebih Baik dari Daging Kambing? Yuk Simak 3 Perbandingan Kedua Daging Ini!
Daging Kambing Penyebab Utama Asam Urat
Banyak yang mengira bahwa konsumsi daging kambing dapat memicu serangan asam urat. Sebenarnya, asam urat lebih dipengaruhi oleh purin, senyawa alami yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan.
Daging kambing memang mengandung purin, tetapi dalam jumlah yang tidak lebih tinggi dibandingkan dengan daging lainnya.
Untuk penderita asam urat, sebaiknya mengatur asupan daging merah secara keseluruhan dan bukan hanya menghindari daging kambing.
Jadi, jika anda dalam kondisi sehat dan bukan penderita asam urat, maka anda boleh untuk mengkonsumsi daging kambing namun tetap pada takaran yang secukupnya saja.
Mengonsumsi banyak air putih dan makanan kaya serat juga dapat membantu mengelola kadar asam urat dalam tubuh.