RADARKUNINGAN.COM - Macan tutul masih sering menampakan diri di Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, terutama menjelang maghrib.
Meski tidak terlihat langsung oleh aktivitas ronda yang dilakukan, namun warga yang memiliki rumah dekat Jalan Raya Gunungmanik - Pinara, mengaku melihat macan tutul tersebut melintas.
Adapun posisi dari macan tutul jawa (panthera pardus melas) tersebut berada di sekitar tebing yang terdapat aliran air.
Satwa liar yang dilindungi berdasarkan PP 7 tahun 199, UU 134 tahun 1931 dan UU KSDAE Nomor 5 tahun 1990, juga masuk dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List atau terancam punah.
BACA JUGA:32 Nama Resmi Tercatat Untuk Sidang CAS Mendatang, Ada Nama Maarten Paes?
Oleh karena itu, fenomena macan tutul yang kerap keluar dari area hutan, menjadi sorotan sejumlah pihak berwenang, seperti BKSDA, Perhutani, BPBD, Tokoh Masyarakat, Anggota TNI Polri, termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan.
Sejumlah sosialisasi bersama dilakukan guna menyepakati dalam penyusunan strategi evakuasi.
Pada hari Minggu, 14 Juli 2024, semua pihak terlibat, mengadakan Zoom Meeting membahas fenomena yang ramai saat ini.
Pasalnya, kondisi psikologis masyarakat dikhawatirkan terganggu setelah sepekan terakhir satwa predator tersebut sering menampakan diri.
BACA JUGA:Update 32 Sidang List of Hearings CAS Terbaru Hingga Bulan Oktober, Nama Maarten Paes Tercatat?
Kuwu Desa Gunungmanik, Juhari Haryanto membenarkan bahwa macan tutul tersebut masih turun setiap hari. Terutama menjelang maghrib.
"Tadi malam muncul jam jam 6 sore. BKSDA juga nginep di sini," kata Juhari, kepada radarkuningan.com, Senin, 15 Juli 2024.
Juhari menjelaskan, hasil Zoom Meeting kemarin, didapat sejumlah poin yang berkaitan dengan evakuasi.
Pertama, para pihak yang terlibat tetap patroli langsung di lokasi. Kedua, terhitung hari ini, akan didirikan Posko Macan Tutul yang dibangun Perhutani.
BACA JUGA:iPhone 16 Keduluan, Google Pixel 9 Rilis Lebih Cepat! Hp Flagship 2024 yang Bisa Saingi IPhone 16?