Terlebih dalam survey terakhir, nama Muhammad Ridho Suganda menempati urutan pertama elektabilitas sebesar 40 persen dibanding bacabup lainnya di Kuningan.
"Tugas yang harus segera dituntaskan Ridho sebelum pendaftaran calon kepala daerah yaitu mencari pasangan Bakal Calon Wakil Bupati Kuningan. Membuka komunikasi dengan partai lain dan menetapkan straregi pemenangan," tegas bakal calon Gubernur Jawa Barat tersebut.
Ono menegaskan, DPD PDI Perjuangan Jabar akan menurunkan rekomendasi usungan calon kepala daerah. Jika tugas-tugas tadi telah selesai dilaksanakan.
BACA JUGA:Jawaban Erick Thohir Tentang Peluang Maarten Paes Berlaga di September nanti, Berapa Persentasenya?
Bicara terkait siapa calon pasangan, Muhamad Ridho Suganda kembali menyebutkan penentuan bakal calon pasangan harus dilakukan tanpa istilah kawin paksa. Hal yang unik disampaikan Ridho kepada awak media.
Bagi dirinya, jabatan seorang wakil bupati harus memiliki proporsi tugas dan kerjasama yang baik bersama dengan bupati.
Terkait strategi pemenangan, Ridho mengklaim PDI Perjuangan Kuningan memiliki akar rumput yang kuat dengan 9.000 struktur partai yang siap dikerahkan.
Kemudian membahas pertemuan dengan partai lain untuk koalisi dan usungan calon pasangan.
BACA JUGA:Momen Penyambutan Syekh Panji Gumilang di Al Zaytun: Merdeka, Merdeka, Merdeka!
Edo, panggilan akrabnya memberikan gambaran sosok yang diharapkan menjadi cawabupnya.
"Saya berharap paling lambat dalam 7 hari kedepan, beberapa tugas dari partai dapat segera dilaporkan ke DPD PDI Perjuangan Jawa Barat," sebut Edo.
Rakercab ini dihadiri sejumlah tokoh PDI Perjuangan di pusat dan daerah. Diantaranya hadir Narendra Kiemas, Ketua Fraksi PDIP Jabar, Bedi Budiman dan calon Anggota Fraksi PDIP DPR RI. (*)