BACA JUGA:5 Pilihan Mobil Suzuki Bekas Murah di Cirebon, Ga Sampe 150 Juta!
Adapun masyarakat yang menolak melakukan perlawanan non fisik adalah daerah Kabupaten Kuningan.
Ada Laskar Rakyat yang memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan cara bertempur.
Tempat itu merupakan tempat persembunyian para pejuang di Desa Gunungmanik (Malajati) saat malam hari. Sedangkan siang hari, para pejuang beraktivitas di sekitar Kecamatan Ciniru.
Perjuangan menghadapi Belanda terjadi selama 6 bulan lamanya yang dipimpin olerh Imam Hidayat, Ketua dari Laskar Murba.
BACA JUGA:Rekomendasi 5 Tipe Mobil Honda Bekas Terbaik di Bawah 150 Juta di Pasar Mobil Bekas Cirebon
Laskar Murba dikenal juga sebagai pasukan siluman karena setiap Belanda menembak, selalu meleset dan pasukan tersebut seakan menghilang.
Awal mula kehancuran para pejuang Kuningan berawal dari tertangkapnya salah satu anggota laskar Murba.
Anggota tersebut dibujuk dan diancam untuk menjadi petunjuk arah tempat persembunyian ketua Laskar Murba.
Kedatangan Belanda tidak terduga, mereka datang dari sebelah selatan yang di sana ada satu pos penjagaan dan akhirnya gugur tertembak.
BACA JUGA:Sempat Gugup Diawal Debut, Kini Mateo Kocijan Sudah Bisa Beradaptasi dan Sudah Siap Hadapi Borneo FC
Imam hidayat yang berada di dalam gua yang terdesak melemparkan sarung ke atas dan dikira bisa terbang, akhirnya yang ditembak adalah kain sarung.
Lantas Imam Hidayat lolos melarikan diri lewat selokan kecil yang bisa menjadi tempat melarikan diri ke Ciwaru.
Itulah awal ,ula asal nama Gua Lempong Salamet yang pernah menjadi pos persembunyian penting bagi Laskar Rakyat.
Posisi Gua Lempong Salamet berada di dalam hutan desa setempat yang relatif jarang dikunjungi dan digali peristiwa sejarah yang terjadi.