RADARKUNINGAN.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa Sesar Ciremai merupakan patahan aktif yang menjadi penyebab gempa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Lokasi yang menjadi lintasan dari Sesar Ciremai berada di sekitar Gunung Ciremai ke arah timur dari Kota Kuda.
Sesar aktif ini menjadi penebab gempa bumi sebanyak 3 kali pada Kamis - Jumat, 25-26 Juli 2024 yang dirasakan nyaris di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan hingga Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono menjelaskan, gempa bumi tektonik di Kabupaten Kuningan kedalamannya sangat dangkal.
BACA JUGA:Gunung Ciremai Disebut akan Meletus 15 Jam setelah Gempa, Beredar di Grup WA, Kalak BPBD: Itu Hoax
Sehingga guncangan gempa memicu terjadinya kerusakan bangunan, di samping faktor banyak rumah tidak menggunakan konstruksi tahan gempa.
"Gempa Kuningan paling kuat Magnitudo 4,1 dengan intensitas mencapai IV MMI dan bersifat destruktif," kata Daryono, dikutip radarkuningan.com dari keterangan tertulis, Sabtu, 27, Juli 2024.
Menurut dia, kerusakan yang ditimbulkan kategori ringan. Tetapi hal tersebut mengindikasikan kualitas bangunan rendah tidak standar tahan gempa.
"Kerusakan juga terjadi karena kedalaman gempanya sangat dangkal," tuturnya.
BACA JUGA:Exco PSSI Beberkan Fakta Maarten Paes: Tak Perlu ke CAS yang Ribet, Tenang di FIFA Masih Ada Peluang
Berdasarkan foto yang dibagikan oleh Daryono, Sesar Ciremai terlihat berada di sisi selatan dari Gunung Ciremai yang melintasi wilayah Kabupaten Kuningan ke arah timur.
BMKG juga menyebutkan bahwa gempa Kuningan yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.
Hingga Hari Jumat 26 Juli 2024, Gempa Kuningan sudah terjadi 3 kali dengan kekuatan M 3,6 (25 Juli 2024 pukul 04.01.58 WIB), M 4,1 (25 Juli 2024 pukul 17.36.41 WIB) dan M 3,9 (26 Juli 2024 pukul 10.49.45 WIB).
Rentetan gempa tersebut memiliki hiposenter atau kedalaman sangat dangkal masing-masing 6 km, 5 km, dan kedalaman 8 km.