Sedangkan bila penerbangan dilakukan dari Jakarta, membutuhkan waktu setidaknya 9 jam 50 menit.
Tidak hanya itu, cuaca dingin juga akan menjadi kesulitan tersendiri. Mengingat sebagian pemain Timnas Indonesia bermukim di negara tropis.
Kondisi tersebut kemungkinan tidak akan menjadi masalah bagi pemain naturalisasi yang biasa bermain di Eropa.
Sebab, suhu udara di Qingdao pada Bulan Oktober diperkirakan hanya 12 derajat celcius saja.
BACA JUGA:Ketahui, Ciri Umum dari iPhone HDC, Harganya Kelewat Miring
CFA sendiri menyatakan, sebelum memilih Stadion Qingdao mereka lebih dahulu menerima 10 kandidat calon tuan rumah.
Yakni Kota Beijing, Changcun, Changsa, Changzhoue, Chengdu, Haikou, Hangzhou, Lijiang, Wenzhou, dan Qingdao.
Dari hasil pendalaman, 4 kota disebut tidak layak menjadi tuan rumah, karena tidak memenuhi kriteria yang ditentukan CFA.
"Ada 4 kota yang tidak layak menjadi tuan rumah karena pengajuan proposal dan keamanan tempat," demikian keterangan tertulis CFA.
Menurut CFA, Qingdao Youth Football Stadium memiliki faktor iklim yang mendukung dan memberikan manfaat sosial.
Kebijakan serupa juga menjadi pertimbangan bagi negara lain dalam menentukan loksai tuan rumah.
Misalnya Australia akan menghelat pertandingan kandang di Adelaide Oval. Sementara Timnas Indonesia akan menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Salah satu pertimbangan terbesar CFA menentukan Qingdao adalah faktor iklim dan suhu udara.
BACA JUGA:Rekomendasi Kamera Mirrorless untuk Videography di Bawah 10 Jutaan, Cocok untuk Pemula!
Timnas China sebelumnya akan tandang ke Adelaide yang memiliki suhu udara sedang di Bulan Oktober.