Sidang CAS Maarten Paes Terlalu Berbelit-belit, Exco PSSI Sarankan Alternatif Lain

Selasa 30-07-2024,10:58 WIB
Reporter : Farhan Prima
Editor : Farhan Prima

RADARKUNINGAN.COM- Sidang CAS Maarten Paes terlalu berbelit-belit, Exco PSSI sarankan jalur alterlatif lain.

Para pencinta sepak bola di Indonesia kini sedang menunggu dengan penuh antusias kabar terbaru mengenai status Maarten Paes, penjaga gawang berbakat yang diharapkan dapat memperkuat Timnas Indonesia dalam upaya mereka lolos ke Piala Dunia 2026.

Namun, perkembangan terbaru terkait proses hukum yang melibatkan Maarten Paes tampaknya masih menemui kendala. Berdasarkan informasi terkini yang dirilis oleh Court of Arbitration for Sport (CAS), nama Maarten Paes belum masuk dalam daftar kasus yang akan disidangkan hingga Oktober mendatang.

Menurut daftar resmi yang dipublikasikan oleh CAS, lebih dari 30 kasus telah dijadwalkan untuk disidangkan mulai dari bulan Juli hingga Oktober. Berbagai kasus ini mencakup isu-isu hukum yang melibatkan klub sepak bola dan pemain dari berbagai negara.

BACA JUGA:Sidang CAS Maarten Paes Terlalu Rumit, Exco PSSI: Masih Ada Cara Lain

Ketiadaan nama Maarten Paes dalam daftar tersebut tentu saja menimbulkan spekulasi dan tanda tanya di kalangan para penggemar sepak bola di tanah air. Banyak yang mempertanyakan alasan di balik absennya nama Paes dalam proses arbitrase ini.

Mantan anggota Komite Eksekutif PSSI, Hasani Abdulgani, turut memberikan pandangannya mengenai situasi yang kompleks ini. Dalam wawancara yang diunggah di Channel YouTube pribadinya, Hasani's Corner, ia mengungkapkan bahwa ada solusi alternatif yang bisa diambil untuk mempercepat proses administrasi agar Maarten Paes bisa segera membela Timnas Indonesia.

Menurut Hasani, alih-alih menunggu keputusan dari Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) yang prosesnya bisa memakan waktu lama dan rumit, lebih baik PSSI bekerja sama dengan federasi sepak bola Belanda (KNVB) untuk langsung mengajukan permohonan kepada FIFA.

Hasani menyatakan bahwa langkah tersebut dapat menjadi solusi yang lebih efisien, mengingat adanya aturan baru terkait batas usia U-21 yang diimplementasikan oleh FIFA. "Kalau dari federasi (PSSI), mereka lebih menginginkan penyelesaian di CAS, karena ada aturan baru terkait batas usia U-21," ujarnya.

BACA JUGA:Masa Depan Cerah Bersama Striker Muda Jens Ravens: Indonesia Menang di Piala AFF U-19 2024

Namun, ia juga menyarankan agar PSSI tidak hanya terpaku pada satu jalur saja. Dalam pengalaman sebelumnya saat mengurus perpindahan Jordi Amat, Hasani menyebut bahwa mereka awalnya juga menemui penolakan, tetapi kemudian berhasil mendapatkan persetujuan setelah mengajukan pertanyaan langsung kepada FIFA.

Dalam wawancara tersebut, Hasani juga mengungkapkan bahwa ia sempat berdiskusi dengan rekan lama yang pernah bekerja sama dengannya di PSSI. Ia berkata, "Mengapa kita tidak mencoba metode yang sama seperti dulu? Saat mengurus Jordi, kita juga menemui penolakan awal, tapi kemudian kita berhasil setelah bertanya langsung kepada FIFA."

Dengan mempertimbangkan hal ini, Hasani menyarankan agar PSSI melakukan hal serupa untuk kasus Maarten Paes. Meskipun saat ini prosesnya berada di CAS, mereka bisa tetap mencoba menghubungi tim legal FIFA untuk mempercepat prosesnya.

Menurut Hasani, kolaborasi yang baik antara PSSI dan KNVB bisa menjadi kunci untuk mempercepat proses administrasi. Jika kedua federasi sepak bola tersebut bisa bekerja sama dengan baik, maka kemungkinan besar FIFA akan memberikan izin bagi Maarten Paes untuk memperkuat Timnas Indonesia dalam waktu yang lebih singkat.

BACA JUGA:Rekor 11 Tahun Terpecahkan, Timnas Indonesia U19 jadi Juara Usai Bungkam Thailand, Jens Raven jadi Pahlawan!

Kategori :