KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Ancaman kekeringan mulai melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan. Salah satunya di Desa Pakembangan, Kecamatan Garawangi.
Kepala BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana S STP, mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan, TNI, Polri dan aparat desa untuk mengatasi kekurangan air tersebut.
Selain itu, BPBD juga menurunkan tim assessment dan memberikan air bersih untuk kebutuhan masyarakat sekitar.
"Aparat desa sementara mengarahkan masyarakat untuk menggunakan air secara hemat dan bergiliran di tempat penampungan air,” ungkap Indra, Jumat 23 Agustus 2024.
BACA JUGA:PDIP Restui Pasangan Ridho-Kamdan, Siap Bertarung di Pilkada Kuningan 2024
BACA JUGA:Terkendala Jumlah Siswa, Perbaikan SDN Singkup Tertunda
Kelapa Dusun (Kadus) Dalam Desa, Pakembangan, Warta Sudarto mengungkapkan, sekitar 890 jiwa dari 310 kepala keluarga di desanya, mulai kesulitan mendapat air bersih sejak dua minggu terakhir.
Kondisi diperparah dengan sumur warga dan mata air yang biasa digunakan, sudah mulai mengering.
Kedatangan bantuan air bersih dari BPBD setempat, sangat dinanti warga setiap hari.
Tidak hanya ember, galon kosong pun mereka bawa agar kebagian air untuk stok kebutuhan di rumahnya masing-masing.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Persib Bandung di AFC Berdekatan dengan Timnas Indonesia
Pada hari Rabu, 21 Agustus 2024, terpantau sebelum air tangki datang, warga rutin antre panjang sampai larut malam menjelang pagi, lantaran khawatir tidak kebagian air.
"Sumur-sumur udah kering, ada beberapa yang masih ada airnya, tapi ngga naik, tanah juga ikut keangkat. Ya setiap ada bantuan air, ngantre segala dibawa, daripada sebelumnya selalu sampai malam, panjang antre," tutur salah seorang warga, Hetti Sumiyati.
Maya, warga lainnya mengatakan, tidak adanya pasokan air PDAM, membuat warga terpaksa mengambil air ke blok tetangga berjarak dua kilometer, meskipun harus antre dari pagi sampai larut malam.