Gelaran Saptonan Kuningan Selesai, Warga Berebut Hasil Bumi

Senin 02-09-2024,09:59 WIB
Reporter : Andre Mahardika
Editor : Asep Kurnia

Salah seorang pendekar berkuda, Ilham mengungkapkan, selain dituntut untuk menombak tepat sasaran, pendekar harus menjaga kecepatan pacu dan keseimbangan badan saat berlomba.

BACA JUGA:3 Ide Inspirasi Makeup Gothic Ala Jenna Ortega untuk Halloween, Stunning

BACA JUGA:Rekomendasi Laptop untuk Mahasiswa Akuntansi, Fitur Lengkap

"Jelas susah, susahnya pas mulai lari, tangan kiri memegang tali dan tangan kanan megang tombak. Melepaskannya juga susah, sering meleset," ungkap Ilham, Sabtu, 31 Agustus 2024.

Dirinya mengatakan, kuda yang ditungganginya merupakan kuda yang setiap hari dibawa ke Taman Kota Kuningan sebagai kuda tunggang sewa.

Tak lama berselang, panitia penyelenggara mulai mengumpulkan sejumlah busur dan anak panah ditempatkan di tengah lapang. 

Perlombaan panahan tradisional dimulai terlebih dahulu oleh jajaran Porkofimda Kuningan. 

BACA JUGA:Dianggap Bantu Thailand Cetak Gol, Wasit Minta Maaf ke Timnas Indonesia U20, Simak Kata-katanya

BACA JUGA:Jersey Baru Latihan Timnas Indonesia Tuai Sorotan, Netizen: Mirip Balap Sepeda

Para pejabat daerah berkesempatan mencoba menarik busur panah dan melepaskannya ka satu titik sasaran. 

Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidayat menuturkan, biasanya, jarak yang ditargetkan mencapai seratus meter sedangkan pada kali ini hanya empat puluh meter saja.

"Mungkin yang dilakukan para pendekar terdahulu seperti ini, senjatanya tombak, panah, kuda juga. Ini panahan kali ini, jaraknya 40 meter, informasinya, biasanya 100 meter," tutur Iip.

Menjelang akhir gelaran, masyarakat tumpah ruah memenuhi tengah lapangan. Mereka rela berdesak-desakan demi memperebutkan gundukan hasil bumi.

BACA JUGA:Laga Lanjut Saat Wasit Tabrak Pemain Timnas Indonesia U20, Berikut Penjelasannya

Meskipun tidak semuanya kebagian, masyarakat tampak terlihat semangat penuh tawa. 

"Ada yang kebagian, ada juga yang tidak kebagian. Saya ada kebagian sisa sisa rebutan, tapi seru, tiap tahun," ucap salah seorang warga yang terlibat, Eliyana.

Kategori :