Lebih lanjut, disinggung mengenai latar belakang pendidikan, Rien menuturkan bahwa yang sekolah hanya anak dari pasangan SS dan SB.
Padahal, pihak desa sering memfasilitasi keluarga S untuk mengenyam bangku sekolah.
"Sebetulnya gimana, keluarga itu tuh bisa dikatakan keluarga kurang aktif. Tidak punya dasar pendidikan lebih tepatnya sih."
"Padahal pihak desa sudah sering memfasilitasi untuk sekolah, membelikan seragam contohnya. Tapi ga ada yang mau sekolah," tuturnya.
BACA JUGA:Tips Keuangan saat Merencanakan Liburan Simak
"Di rumahnya ada suaminya dan anaknya yg kecil, nah anak pasangan SS dan SB itu mau sekolah. Kan bukan suami pertama," imbuhnya Rien.
Sebelumnya, Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian melalui Kasat Reskrim AKP I Putu Ika Prabawa mengungkapkan, sempat terlebih dahulu diskusi bersama sebelum pengambilan video.
Adapun sebelum rencana anehnya itu dieksekusi, KS menginap di kediaman S terlebih dahulu. Sedangkan video itu direkam pada Rabu, 2 Oktober 2024 pagi hari saat suami S berangkat kerja.
"Saat menginap tersebut sempat terjadi percakapan ajakan untuk memvideokan hubungan inses tersebut untuk tujuan komersil. Hari Rabu (2/10) pagi sekitar pukul 08.00 WIB," ungkap Putu.
BACA JUGA:Tips Cara Menjaga Battery Health HP Android agar Tak Mudah Boros Simak
"Saat suami S sudah berangkat kerja itulah peristiwa persetubuhan ibu dan anak itu terjadi yang kemudian direkam oleh KS," imbuhnya.
Belum sempat video tersebut tersebar luas di medsos, ternyata KS justru terlebih dulu mengirimkan video tersebut kepada temannya yang kemudian tersebar luas.