KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Angka golongan putih (Golput) pada helatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Kuningan, cukup tinggi.
Menurut Tim Pemenangan Paslon 02 sekaligus Ketua DPC PDIP Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy, angka golput di Pilkada Kuningan 2024, disebutnya sesuatu yang tidak bisa dianggap wajar.
Nuzul Rachdy, menambahkan, tingkat kesulitan pelaksanaan Pilkada tahun ini, jauh lebih mudah dibandingkan saat pelaksaan pemilihan legislatif beberapa bulan yang lalu.
"Nah ini menurut kami sesuatu yang tidak wajar tidak wajar. Kenapa, karena pelaksanaan Pilkada ini tingkat kesulitannya jauh lebih mudah daripada pileg dan pilpres," tutur Nuzul Rachdy di hadapan awak media, Kamis, 28 November 2024.
BACA JUGA:IMM Bantah Terlibat Dalam Sosialisasi Pilkada Kuningan 2024
Dijelaskan lebih lanjut, pemilik hak suara hanya memilih dua kandidat Calon Bupati Kuningan dan Calon Gubernur Jawa Barat pada pencoblosan saat ini.
Dibandingkan dengan pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) kemarin, lanjut Nuzul, tingkat kesulitannya lebih kecil.
Pasalnya, dalam Pileg, ada lima kotak suara dengan beberapa surat suara yang pilihan pencoblosan lebih banyak. Sedangkan pada Pilkada saat ini hanya ada 2 kotak dan 2 surat suara.
"Pilkada ini hanya 2 surat suara yang simpel sekali. Setiap surat suara untuk pilgub hanya 4 Pasangan calon dan 3 Pasangan calon untuk pilbup. Sehingga, tingkat kesulitannya jauh lebih rendah daripada pileg," paparnya.
BACA JUGA:Spesifikasi Samsung Galaxy A16 Versi 4G, Dibanderol Rp2,9 Juta, Simak
Namun faktanya, tingkat partisipasi pemilih untuk menyalurkan hak suaranya, cukup tinggi di Kabupaten Kuningan.
Nuzul menjabarkan, tingkat kehadiran para pemilik suara untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS), kurang dari 60 persen.
"Tingkat kehadiran itu kurang dari 60 persen," jelasnya.
Sementara itu, dikutip dari InfoKuningan, sebanyak 337 ribu orang, tidak menyalurkan hak suaranya pada Pilkada 2024 ini.