"Sudah tiga tahun atuh, sampai sekarang," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pohon asem di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, tumbang dan menutup jalan utama Cirebon-Kuningan, Kamis 23 Januari 2025 dini hari.
Selain menutup akses jalan, pohon yang sudah berusia ratusan tahun itu, menimpa sebuah bangunan tempat usaha pencucian mobil milik Hendra Permana.
Akibatnya, bangunan yang memiliki panjang 13 meter dengan lebar 4 meter itu, rusak tertimpa pohon.
BACA JUGA:Ketua PCNU Kuningan: Sekda dan Bupati Harus Satu Visi
Dijelaskan Hendra Permana, saat sebagian tempat usahanya tertimpa pohon, tidak menyebabkan korban jiwa.
Semua karyawan di tempat pencucian mobil yang biasa beroperasi hingga malam itu, tengah berada di ruangan lain ketika pohon tumbang.
"Karyawan sedang tidur, istirahat, sekitar jam setengah dua belas, mereka terbangun mendengar suara pohon yang roboh. Kena plafon bisa dilihat sendiri bagaimana kerusakannya," ucap Hendra.
Dikatakannya, total kerugian yang dialaminya mencapai Rp30 juta hingga Rp40 juta.
BACA JUGA:Nama Trisman Supriatna Santer Calon Kuat Pj Sekda Kuningan
"Yang terlihat saja, ini plafon besi kan, bukan baja ringan 13 kali 8 meter nyampe 30-40 juta," katanya.
Sebenarnya, Hendra sudah khawatir dengan kondisi pohon asem yang memiliki tinggi lebih dari 30 meter dengan diameter batang mencapai 1 meter lebih itu.
Bahkan, dirinya telah melaporkan kekhawatirannya itu ke sejumlah pihak.
Namun, sekian lama mengadu, laporannya itu belum mendapat tanggapan hingga pohon tersebut tumbang dan menimpa tempat usahanya.
BACA JUGA:Secukupnya Saja! Inilah 3 Efek Memakan Buah Mangga Berlebihan
"Sebenarnya kita sudah laporan berapa kali sejak sebelum Covid, tapi sampai sekarang sampai robohnya tidak ada penanganan," jelas Hendra.