Di samping itu, BRI juga mempersiapkan pencadangan yang mencukupi dengan NPL Coverage sebesar 215,01%.
Dari sisi simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil menghimpun simpanan sebesar Rp1.365,45 triliun.
Dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan simpanan BRI dengan proporsi mencapai 67,30% atau setara dengan Rp918,98 triliun.
"Keberhasilan BRI dalam meningkatkan porsi CASA secara berkelanjutan tidak terlepas dari strategi BRI untuk terus fokus pada peningkatan CASA berkualitas, salah satunya adalah CASA yang berbasis transaksi," ujar Sunarso.
BACA JUGA:Bojan Hodak Ungkap Tekanan Berat Persija Jakarta Jelang Duel Panas Kontra Persib Bandung
Pencapaian CASA BRI tersebut didukung pertumbuhan transaksi digital Super App BRImo semakin memperkuat posisi BRI dalam layanan digital banking di Indonesia.
Hingga akhir Desember 2024, jumlah pengguna Super Apps BRImo tumbuh 22,12% yoy menjadi 38,61 juta user.
Adapun volume transaksi yang diproses melalui BRImo juga tercatat naik 34,57% yoy menjadi sebesar Rp5.596 triliun.
Sunarso juga menjelaskan bahwa capaian kinerja positif BRI pada tahun 2024 tersebut juga didukung kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.
BACA JUGA:Disebar di 21 Desa, Ratusan Mahasiswa UGJ Cirebon Jalani KKN Tematik di Kuningan
Dimana rasio Loan Deposit Ratio (LDR) BRI berada di level 88,85% dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,63%.
Mendorong Ekonomi Kerakyatan dengan Melayani dan Memberdayakan UMKM selain dominasinya dalam pembiayaan UMKM, sebagai agent of development BRI juga berkomitmen dalam mendukung Asta Cita Pemerintah.
Terutama, dalam meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.