"Selain berikhtiar, kita doakan semoga korban segera ditemukan dan pihak keluarga diberikan kekuatan menghadapi musibah ini," imbaunya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, menjelaskan bahwa pencarian korban dibagi menjadi dua kelompok.
Kedua kelompok tersebut bertugas menyisir dari titik kejadian di Sungai Cikadongdong dan satu ekolpok lagi menyusuri area Bendungan Ciniru.
Pencarian dilakukan hingga pukul 17.00 WIB dengan istirahat satu jam pada pukul 12.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Pola pencarian dilakukan dengan menelusuri sisi kiri dan kanan sungai untuk memastikan barangkali korban terbawa ke daratan, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu kala itu.
Jika korban belum ditemukan hingga pukul 17.00 WIB, pencarian akan dihentikan sementara dan dilanjutkan pada hari berikutnya.
Ibe, panggilan akrabnya menjelaskan bahwa insiden ini terjadi pada Sabtu (15/3/2025) pukul 12.30 WIB, di Blok Wage RT 001 RW 001, Desa Sadamantra, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat (Koordinat: 6°54’55″S, 108°29’14″E).
Korban, seorang anak berusia 10 tahun bernama Akbar, tenggelam di anak Sungai Cikadongdong.
Saat kejadian, korban mengenakan kaos hitam dan celana hitam. Berdasarkan keterangan teman-temannya, sebelum tenggelam, korban sedang bermain dan menerbangkan burung merpati bersama lima orang temannya.
Saat mereka menyeberangi sungai, tiba-tiba turun hujan dan korban diduga tergelincir lalu terjatuh ke dalam sungai.
Korban langsung hilang dan tenggelam di kedalaman 1,5 meter tanpa sempat melakukan gerakan penyelamatan diri.
Pada hari kejadian, dikatakan Indra Bayu, aparat desa bersama TNI, Polri, dan BPBD Kabupaten Kuningan segera melakukan koordinasi untuk mengorganisir pencarian korban.
Tim pencarian, yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat dan relawan, bekerja keras sejak pukul 12.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Namun, hingga pencarian dihentikan pada sore hari korban belum ditemukan.