KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM – Isu yang mengaitkan peristiwa longsor di kawasan wisata Cilengkrang, Desa Pajambon, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, dengan pembangunan Joglo Arunika Palutungan di Desa Cisantana, segera mendapat tanggapan dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kuningan.
Peninjauan langsung ke lokasi dilakukan oleh pihak BTNGC bersama anggota Komisi XII DPR RI sekaligus pemilik Joglo Arunika, H Rokhmat Ardiyan, pengelola wisata Cilengkrang, Mulyadi, serta warga setempat.
"Kami sudah turun langsung untuk memeriksa kondisi longsor ini, dari bagian atas hingga ke bawah. Titik longsor telah kami identifikasi, dan saat ini kami sedang melakukan penanganan awal, termasuk pembangunan jembatan darurat karena jalur pengunjung sempat terputus," jelas Kepala Seksi Wilayah I BTNGC Kuningan, Hayunita, yang didampingi oleh Kasubag TU Sanggar Yudha, pada Jumat 16 Mei 2025.
Penanganan situasi ini melibatkan kolaborasi dari berbagai pihak, mulai dari pengelola wisata, masyarakat lokal, hingga pihak Joglo Arunika, guna mencari solusi jangka panjang dalam mencegah kejadian serupa.
BACA JUGA:Kemeriahan Morning Walk Community: Langkah Bersama untuk Kemanusiaan dan Pendidikan
BACA JUGA:Dibina Pendidikan Karakter, 42 Pelajar SMP Bermasalah di Kuningan Segera Dikirim ke Barak Sipil
Mengenai penyebab pasti longsor, Hayunita mengatakan bahwa proses analisis masih berlangsung. Namun, dari hasil pengecekan awal, lokasi longsor berada di dalam kawasan TNGC dan terdapat banyak material batuan di area tersebut.
Curah hujan yang tinggi diduga menjadi pemicu utama, karena menyebabkan aliran air besar yang membawa material ke bawah.
Untuk menanggulangi risiko di masa mendatang, BTNGC berencana melakukan penghijauan di titik-titik rawan dengan tanaman lokal yang memiliki kemampuan menyerap air tinggi.
Menanggapi tuduhan bahwa pembangunan Joglo Arunika menjadi penyebab longsor, Hayunita mengajak masyarakat untuk berpikir lebih kritis dan tidak langsung mempercayai informasi yang belum terverifikasi, terutama yang beredar di media sosial.
BACA JUGA:Gass Pol: Bupati Kuningan Tuntaskan Pembayaran TPP dan Genjot Kinerja ASN
BACA JUGA:Curanmor Bersenjata di Padalarang Digagalkan Anggota Kodim Kuningan, Ini Kronologinya
"Kita perlu membiasakan diri untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya. Jangan mudah terprovokasi oleh narasi yang belum tentu benar. Saya bahkan melihat video lawas yang memperlihatkan tebing dekat Joglo Arunika longsor, disebarkan seolah-olah itu bagian dari peristiwa baru di Cilengkrang. Padahal itu video lama, dan kejadian longsor itu disebabkan oleh pipa PDAM yang pecah sehingga mengikis lereng," terang Hayunita, diamini oleh petugas BTNGC lainnya, Fuad.
Ia menegaskan bahwa menyebarkan informasi yang keliru dapat menimbulkan dampak negatif yang luas, termasuk bagi masyarakat sendiri.
"Yang terpenting, penanganan longsor ini sedang kita lakukan bersama," pungkasnya. (*)