Lonjakan produksi tidak terlepas dari keberhasilan realisasi luas tanam dan luas panen yang melampaui target Provinsi Jawa Barat.
BACA JUGA:Adelya Puspita Azzahra Ardiyan Dianugerahi Person of The Year 2025, Pengusaha Muda Wanita Inspiratif
BACA JUGA:Bermain Bola saat Hujan, Anak 7 Tahun Hanyut Terbawa Arus
Data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menunjukkan bahwa hingga Musim Tanam (MT) 2024/2025 sampai MT 2025, luas tanam padi di Kuningan mencapai 64.185 hektare, sementara luas panen tercatat 64.188 hektare.
Angka tersebut jauh melampaui target provinsi, yang masing-masing menetapkan 52.975 hektare untuk luas tanam dan 50.817 hektare untuk luas panen.
Dari realisasi tersebut, produksi gabah Kuningan mencapai 396.388 ton, dengan produktivitas rata-rata 61,75 kuintal per hektare.
Capaian ini menegaskan efektivitas pengelolaan lahan serta peningkatan produktivitas petani secara konsisten.
BACA JUGA:Lintas Sektoral Gelar Rapat, Jamin Kesuksesan Perayaan Nataru di Kuningan
Wahyu menjelaskan bahwa tren positif ini merupakan hasil sinergi antara kondisi agroklimat yang mendukung dan kebijakan pertanian yang terarah.
Pola kemarau basah dengan curah hujan relatif stabil memungkinkan peningkatan indeks pertanaman.
“Dalam kondisi tertentu, petani bahkan dapat melakukan panen hingga tiga kali dalam setahun. Ini meningkatkan produksi tanpa harus membuka lahan pertanian baru,” ujarnya.
Capaian produksi Kuningan juga mendapat pengakuan di tingkat nasional. Kabupaten Kuningan memperoleh apresiasi dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI atas kontribusinya dalam mendukung peningkatan produksi padi Jawa Barat.
BACA JUGA:Prestasi yang Mengancam, Isu yang Menyerang: Komjen Suyudi dan Perang Dua Medan
Sebagai perbandingan, produksi padi Jawa Barat tahun 2025 tercatat mencapai 10,2 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), sementara produksi nasional berada di angka 60,37 juta ton GKG.