Ponpes KHAS Ciwedus Gelar Haul Akbar KH Ahmad Shobari, Dihadiri Tokoh Nasional dan Ulama Besar

Ponpes KHAS Ciwedus Gelar Haul Akbar KH Ahmad Shobari, Dihadiri Tokoh Nasional dan Ulama Besar

Haul akbar ke-10 dari 109 tahun wafatnya KH Ahmad Shobari yang digelar oleh Keluarga besar Ponpes Kiai Haji Ahmad Shobari (KHAS) Desa Ciwedus Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan.--Radar Kuningan

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Kiai Haji Ahmad Shobari (KHAS) Desa Ciwedus Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten KUNINGAN, menggelar haul akbar ke-10 dari 109 tahun wafatnya KH Ahmad Shobari, Rabu 16 April 2025 malam.

Sejumlah Tokoh Nasional dan ulama besar, hadir dalam Haul Akbar KH Ahmad Shobari yang digelar Ponpes KHAS Ciwedus. 

Hadir Kepala Subdirektorat Pendidikan Mahad Aly Direktorat Pesantren Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama DR Mahrus MAg, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kuningan H Toni Kusmanto AP MSi, dan Camat Cigandamekar.

Selain itu juga dihadiri keluarga besar KH Ahmad Shobari, beberapa pimpinan pesantren, dan ratusan jamaah yang mendengarkan tausiyah dari Prof Dr (HC) Abuya KH Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir AlManafi MA.

BACA JUGA:Soal Mobil Dinas, Pimpinan DPRD Kuningan Ngaku Tersandera Aturan, Nuzul Rachdy : Ibarat Buah Simalakama

Haul diisi dengan pembacaan riwayat KH Ahmad Shobari, yang disebutkan sebagai keturunan Sunan Gunung Jati dari jalur Kesultanan Banten. 

KH Ahmad Shobari juga merupakan salah satu santri dari KH Kholil Bangkalan, yang merupakan guru dari beberapa ulama besar seperti KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari, pendiri Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Dalam kesempatan tersebut, Abuya Muhyiddin menegaskan jika ingin melihat kehebatan Mama Shobari maka lihatlah kehebatan murid-muridnya. Salah satu diantaranya adalah kakek dari Abuya Muhyidin, yakni Syekh Muhammad Zarkasyi atau Mama Cibaduyut.

“Jika ingin mencetak murid yang doanya mustajab, maka bergurulah kepada guru yang doanya mustajab. Dahulu kala ada yang namanya Ahmad Shobari,” ujar Abuya Muhyiddin.

BACA JUGA:Tersedia 13.358 Lowongan di Job Fair Kuningan, Ribuan Gen Z Serbu GOR Ewangga

Dalam kesempatan tersebut, Abuya Muhyiddin juga mengijazahkan sholawat yang sanadnya sampai ke Mama Shobari. 

Salawat tersebut memudahkan para pelafalnya memiliki ilmu yang bermanfaat secara lahir maupun batin, dan menjadi amal saleh dunia akhirat.

Abuya Muhyiddin mengimbau jamaah untuk berkumpul dengan orang saleh, bukan berkumpul dengan orang salah. Meskipun di akhir zaman saat ini sulit untuk melakukan hal tersebut.

“Yang ingin memiliki ilmu lahir dan batin, maka harus hormat dan taat ke guru. Seperti yang dilakukan Mama Shobari ketika nyantri di Kiai Kholil Bangkalan, beliau taat ketika disuruh menggembala kambing, tanpa banyak bertanya,” terang Abuya Muhyiddin.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: